LTH [23]

4.3K 307 94
                                    

[VotMen Please]

"Pak Dirga pasti senang mengetahui kabar gembira ini, hanya pria bodoh yang tidak senang mendengarnya" celetuk Viola.

"Yaahhh... semoga saja" ujar Echa lemah. Dia benar-benar tidak yakin apakah ini kabar gembira untuk Dirga atau bukan? Melihat kejadian hari ini di Green Apple, tidak menutup kemungkinan kalau Dirga tidak akan bahagia mendengar kabar ini. Melihat sifat Dirga seperti itu... apakah mungkin, Dirga akan mengakui bahwa nyawa yang ada didalam perut Echa adalah anaknya? Terlebih lagi, Dirga telah menuduh dia selingkuh.

💛💛💛💛💛

Tiga jam setelah kepergian Fadil dan Viola dari apartemen. Erin mama Dirga mendadak datang ke sana. Echa duduk berhadapan dengan sang mertua, Erin menyesap teh manis dan sepotong pisang goreng. Wanita paruh baya yang terlihat masih cantik meskipun lipatan-lipatan tipis diwajahnya selalu setia menemaminya selama beberapa tahun ini, berjalan mendekati Echa dan duduk disebelahnya.

"Bagaimana kabar kamu sayang?" tanya Erin halus.

"Baik Ma, mama sendiri bagaimana?"

"Syukurlah... Mama juga baik. Apa suami kamu ada?"

Echa menggeleng, "tidak ada Ma, kenapa?"

"Tidak apa-apa. Cha, Mama ke sini... sebenarnya, Mama ingin minta sesuatu dari kamu"

Perasaan was-was mulai menggelayuti pikiran Echa. Entah kenapa hatinya tiba-tiba terasa tidak tenang. Erin datang secara mendadak tanpa pemberitahuan. Ditambah... Dirga yang belum kunjung datang.

"Permintaan apa Ma? Echa juga ingin mengatakan sesuatu kepada mama"

"Kalau begitu, kamu duluan yang katakan. Apa yang ingin kamu katakan?"

"Tidak, Mama dulu saja. Setelah itu aku akan mengatakannya" Echa memberikan senyum tipis kepada Erin disebelahnya.

"Baiklah kalau begitu" Erin menarik napas sebentar. Mencari kata-kata yang tepat untuk dia katakan. "Kamu tahu kan, Dirga anak satu-satunya mama. Penerus keluarga mama. Mungkin... kalau kamu memiliki anak, kamu pasti akan melakukan hal yang sama seperti mama..."

"Maksud mama?"

Huuuffttt...

Tampak keraguan dihati Erin, apakah dia harus mengatakannya kepada Echa. Erin tidak membencinya, Echa menantu yang baik. Tapi, sangat disayangkan Echa tidak memberikan mereka keturunan hingga detik ini. Itulah yang membuat Erin meminta Dirga untuk menikah lagi, karena dia ingin sekali menimang cucu seperti sahabat-sahabatnya yang sebaya dengannya.

"Usia mama sudah tidak muda lagi sayang, begitu juga dengan Dirga. Mama ingin sekali punya cucu dari kalian, tapi... selama kalian menikah tiga tahun, kalian sama sekali tidak memberikan kabar gembira ini kepada mama..." jeda sebentar, Erin kembali menyesap teh hangat. "Dirga sangat mencintai kamu, apapun yang kamu minta dia pasti menurutinya... Mama ingin kamu..."

"Apa Ma?" Echa mengerutkan dahinya, sedikit tidak mengerti dengan maksud ucapan Erin. Tapi, jujur saja... Dia juga takut mendengar kalimat selanjutnya dari mama mertuanya. Dia takut hal-hal negatif yang dia pikirkan tentang permintaan Erin akan dia dengar dari mulutnya.

"Berikan izin kepada Dirga untuk menikah lagi. Kamu tidak perlu takut Cha, Dirga tidak akan menceraikan kamu. Dia hanya perlu menikah dengan wanita lain dan memberikan mama seorang cucu. Mama sudah memintanya berkali-kali, tapi dia sama sekali tidak mendengarkan Mama"

Bagaikan tersambar petir disiang hari tanpa hujan, saat Echa mendengar permintaan gila dari mertuanya. Disaat rumah tangganya diambang kehancuran, mama mertuanya meminta dia untuk memberikan izin suaminya untuk menikah lagi?

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now