LTH [04]

5.2K 291 37
                                    

Pria itu melirik ke arah pintu masuk, dia tersenyum saat melihat seorang wanita yang begitu cantik masuk ke dalam.

Namun, seketika itu juga senyumannya menipis melihat wanita yang baru saja masuk bukanlah wanita yang dia tunggu. Sekali lagi dia melirik ponsel, sangat berharap wanita yang dia tunggu membalas sms atau meneleponnya jika memang benar wanita itu tidak bisa datang menemuinya.

"Kenapa kamu belum datang 'Cha? Apa kamu benar-benar marah dan tidak bisa memaafkanku?" ujar Pak Dirga pelan.

"Apa kamu lebih memilih marah kepadaku daripada merayakan anniversary kita yang ketiga tahun?" semakin lama senyuman itu semakin menghilang dari wajahnya. Dia meremas kuat 2 tiket yang ada didekatnya dan menggenggam erat kotak berbentuk hati ditangan satunya.

"Apa kamu tau? Inilah alasan aku melarang kamu untuk ikut bersama teman-teman kamu, aku ingin merayakan anniversary kita hanya berdua Cha...hanya berdua...Tapi, kamu benar-benar mengecewakanku... "

"Meskipun aku sibuk...aku selalu berusaha untuk mempersiapkan ini semua, bahkan...Shasa dan beberapa teman kamu membantuku Cha, tapi kamu benar-benar mengecewakanku Cha. Aku gak akan maafin kamu kali ini..."

Drrrrrttt... Drrrrttt...

Pak Dirga melirik ponsel yang bergetar didekatnya, sebuah nama yang tidak asing meneleponnya. Shasa.

"Halo Sha..." ujar Pak Dirga pelan tidak bersemangat.

"Gimana Om surprisenya? Echa suka dengan surprisenya?" tanya Shasa dari seberang sana antusias.

Pak Dirga tidak langsung menjawab, dia melihat sekeliling restauran yang telah dihias oleh Shasa dan teman-temannya.

1080 bunga mawar terpajang disisi panggung kecil restauran, potongan-potongan bunga lily kesukaan Echa bertebaran dilantai berbentuk hati, pemain musik yang khusus disiapkan oleh Pak Dirga untuk Echa telah standbye di atas panggung kecil, cahaya lampu yang minim dari cahaya lilin-lilin yang memenuhi ruangan tersebut berbentuk hati, sepasang kursi dan 1 meja yang saat ini tengah ditempati oleh Pak Dirga.

Tak ada satu pengunjungpun yang datang kecuali pemilik restauran dan beberapa pegawai yang ada disana. Karena dia telah memesan restaurant itu selama beberapa jam kedepan. Sekali lagi, dia melihat tiket yang diremas ditangannya...Rasa kesal kembali menyeruak masuk kedalam pikirannya saat Shasa menanyakan perihal tentang surprisenya.

"Halo, Om..."

"Om?? Om..."

"Eh...iya Sha..."

"Kenapa diam saja Om?"

"Enggak...enggak apa-apa Sha. Nanti Om telpon lagi ya Sha..." ujar Pak Dirga, lalu memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu persetujuan darinya.

Kini pria itu berjalan, memutari meja bundar tersebut dan mendekati pemilik restaurant yang berada tidak jauh darinya.

"Maaf Bu, sepertinya rencananya terpaksa saya batalkan" ujar Pak Dirga kepada pemilik restauran.

"Lho? Kenapa Pak?"

"Mendadak istri saya tidak bisa datang, karena ada urusan yang lebih penting"

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now