LTH [05]

5.2K 295 38
                                    

"Ka...kamu..." ujarnya terbata-bata, kaku. Dalam sekejap tubuhnya membatu seakan tidak bisa digerakkan, tidak percaya dengan apa yang dia lihat detik itu juga.

Dia melihat Echa...terbaring dilantai. Tanpa berpikir  2 kali, Pak Dirga langsung berlari mendekati tubuh Echa yang terbaring dilantai. Ditepuknya pipi Echa sedikit keras agar Echa sadar dari pingsannya.

"Echa!! Ya Tuhan...apa yang terjadi sama kamu??" panik Pak Dirga setelah berkali-kali berusaha membangunkan Echa, namun Echa tak kunjung sadar dari tidur lelapnya. Ditambah lagi, suhu tubuhnya yang dirasa berbeda dengan biasanya. Suhu panas menjalar diseluruh tubuh Echa dan sudah dipastikan Echa demam.

"Please Cha...jangan bikin aku khawatir seperti ini...Cha..." sekali lagi Pak Dirga menepuk wajah Echa agak kasar dan benar-benar berharap Echa membuka kedua matanya. Sekali lagi rencananya gagal, Pak Dirga langsung mengangkat tubuh panas Echa, merebahkannya diatas kasur besarnya. Dengan sigap Pak Dirga keluar dari kamar, berjalan cepat menuju dapur mengambil sebaskom air dan handuk kecil.

Auuu...

Pak Dirga mengaduh, saat salah satu tangannya yang terluka terkena air. Dia mengambil kotak P3K secara asal dan membalut lukanya dengan perban asal-asalan. Tidak butuh waktu lama, akhirnya pria itu kembali kedalam kamarnya.

Dia duduk dipinggir ranjang dengan memangku baskom kecil yang telah terisi air setengah baskom, lalu mencelupkan handuk kecil dan memerasnya dengan tidak sabar, aura paniknya terlihat jelas diwajah tampannya.

Setelah memerasnya, lalu melipat handuk kecil itu menjadi beberapa lipatan dan meletakkannya diatas kening istri kesayangannya. Tapi, baru saja dia meletakkan handuk tersebut dikening Echa...wanita itu langsung menepis tangan Pak Dirga dengan sangat lemah, namun berhasil menjatuhkan handuk yang masih dipegang oleh Pak Dirga terjatuh begitu saja dilantai.

"Jangan sentuh aku" Racau Echa masih dengan mata terpejam.

"Cha??" sedikit lega mendengar suara Echa, meskipun Echa belum membuka kedua matanya.

Pak Dirga berusaha menyentuh tangan Echa, namun Echa berkali-kali menepisnya agar Pak Dirga tidak menyentuhnya.

"Jangan sentuh aku, aku benci sama kamu mas...Kenapa kamu pulang?"

"apa?"

"Bukankah kamu tidak perduli lagi padaku? Dan lebih memilih wanita itu?" ujarnya masih dengan tidak sadar dan mata tertutup.

"Apa? Apa maksud kamu Cha? Siapa bilang aku tidak perduli sama kamu? Dan wanita??  wanita yang mana Cha" sekali lagi Pak Dirga berusaha memegang tangan Echa dan menyadarkan Echa agar wanita itu membuka kedua matanya. Namun, sekali lagi usahanya gagal. Echa kembali menepis tangan Pak Dirga dan tanpa sengaja menumpahkan sebaskom air yang berada diatas pangkuan Pak Dirga.

Byuuurrr

Cairan demi cairan mengalir membasahi sebagian tubuh Echa dan celana panjang yang dikenakan oleh Pak Dirga serta membasahi kasur yang tengah mereka duduki. Pak Dirga sedikit kaget dengan sebaskom air yang tumpah mengenai celana panjangnya.

"Mas jahat...aku benci sama mas..." racau Echa. Secara perlahan racauan Echa mulai menghilang dari pendengarannya dan dia kembali kedunia mimpinya.

Tanpa sadar, Pak Dirga meneteskan air mata dari kedua matanya. Melihat Echa mengigau seperti itu.

"Cha..." tidak ada jawaban yang dia terima, karena Echa kembali tertidur.

"Maafin aku..." ujarnya lirih sambil membelai kening Echa yang masih demam.

[03] Love Two Heart [Complete]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ