LTH [30]

5.4K 316 31
                                    

[VotMen Please]

Dirga terbangun dari tidurnya saat mendengar suara gedoran pintu yang sangat memekikkan telinganya. Dia mengucek-ngucek matanya untuk menormalkan penglihatannya, pria itu sempat kecewa saat melihat sisi kirinya kosong, tidak ada Echa yang dia rindukan selama ini. Padahal, jelas-jelas semalam dia memeluk erat istrinya dan dapat merasakan kalau itu semua bukanlah mimpi. Tapi, apa daya? Ternyata memang mimpi, itulah yang ada dipikirannya. Karena setiap kali dia terbangun sosok Echa selalu memghilang dari sisinya.

Dia berjalan cepat keluar kamar, ketika indera pendengarannya mendengar suara gedoran pintu yang semakin kencang ditelinganya. Dan saat membuka pintu, tiba-tiba saja... sebuah bogeman mendarat tepat diwajahnya.

Buaaaggghhh!!

Tubuh Dirga terjatuh begitu saja, tanpa ada persiapan untuk menerima bogeman dari pria tetangga sebelahnya, suami dari Rana.

"Brengsek!! Apa maksud kamu mengirim foto kamu ke hp istri saya??!" geram pak Indra, suami Rana. Dia begitu kesal saat terbangun dari tidurnya sempat mengecek ponsel Rana, dan yang dia dapatkan adalah kiriman foto Dirga saat tidur diponsel Rana. Indra menarik kaos Dirga hendak memukulnya, namun Dirga sempat menangkisnya dengan sedikit terkejut.

"Hah? Foto apa maksud Bapak? Saya sama sekali tidak mengerti. Foto apa?"

"Foto apa? Kamu bilang foto apa?! Jelas-jelas kamu yang mengirim foto itu ke ponsel istri saya!! Dan kamu? Tidak mengakuinya?? Kurang ajar!!" Pak Indra kembali memukul Dirga yang sempat lengah karena memikirkan tiap perkataan Pak Indra. Dan ternyata, Dirga sama sekali tidak mengerti dengan maksud dari ucapan pak Indra. Foto? Foto apa? Itu lah yang ada dipikiran Dirga.

Baru saja dia bangun tidur dan sudah mendapatkan hadiah yang bertubi-tubi ditubuhnya akibat ulah pak Indra yang menghajar Dirga tanpa pria itu ketahui sebabnya.

Pak Indra menghentikan aksi memukulnya, saat Rana datang menghampirinya dan menarik dirinya sambil membisikkan sesuatu ditelinganya.

'Bukan dia yang mengirim Mas, tapi Echa istrinya yang mengirim foto itu ke hp Mama'

"Apa??" Pak Indra menoleh sebentar meminta kepastian dari Rana, dan wanita itu menganggukkan kepalanya.

Reflek, pak Indra langsung melepaskan tangannya yang mencengkeram kuat kerah kaos Dirga saat Rana berbisik ditelinganya.

"Maafkan saya..." ujar pak Indra penuh penyesalan karena salah paham kepadanya dan berjalan mundur meninggalkan Dirga yang terkapar lemah dilantai. Pak Indra langsung masuk kedalam apartemennya bersama Rana.

Dirga berjalan tertatih, menahan rasa sakit diwajahnya. Dia mengambil kotak P3K dan mengobati lukanya di ruang tamu. Belum sempat dirinya meredakan kebingungan yang mendera dibenaknya, sekali lagi dikejutkan oleh sesuatu yang berada di meja dapur saat dia hendak mengambil minuman.

Dirga menyipitkan matanya, melihat 3 biji mangga muda dan kulit mangga berceceran begitu saja dimeja.

"Kapan aku makan mangga itu? Sepertinya, semalam aku dan Romi hanya minum coca cola, tidak makan mangga. Tapi, kenapa ada kulit mangga?" Dirga menggaruk kepalanya yang tidak gatal, pening. Memikirkan keanehan yang terjadi selama dua hari ini.

"Apa karena ini faktor U?? Umurku yang sudah menua sehingga membuatku bingung dengan semua yang terjadi selama dua hari ini?" bersikap masa bodoh, Dirga akhirnya memilih mengambil minuman daripada harus memikirkan sesuatu yang membuatnya sakit kepala.

Setelah minum, Dirga kembali masuk kamar. Membersihkan dirinya dikamar mandi. Dengan sangat malas, akhirnya dia mengambil kemeja kerja berwarna pink dan... Celana panjang berwarna biru muda??

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now