LTH [03]

6.1K 295 49
                                    

"Lo?? Ngapain lo disini??" ujar gadis itu kaget, lalu mengangkat kepalanya dan menjauhkan dirinya dari pria itu.

"Yang kamu lihat aku ngapain disini?" pria itu yang tidak lain adalah Rafa bertanya balik kepalanya. Kezia tidak memperdulikan jawaban dari Rafa, dia celingak-celinguk ke kanan ke kiri mencari sosok Shasa sahabatnya. Namun, nihil! Dia sama sekali tidak menemukannya.

"Shasa? Dimana dia??"

"Udah pulang" jawab Rafa santai.

"Apa??" kejutnya sedikit menajamkan kedua matanya melihat Rafa yang terlihat santai sekali dengan jawabannya.

"Jadi, apa maksud lo dia udah pulang. Sementara lo ada disini?"

"Udah lha ayo ikut aku aja..." Tanpa ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Kezia, Rafa menarik lengan Kezia. Mengajaknya keluar dari theater 1.

"Eh...eh...mau kemana?? Ngapain lo narik-narik gue kaya gini?? Emangnya lo pikir gue gerobak yang bisa ditarik-tarik??" cerocos Kezia panjang lebar tanpa henti-hentinya, sehingga membuat Rafa menghentikan langkah kakinya dan berbalik menghadapnya. Dalam sekajap, Rafa langsung menutup mulut Kezia yang masih berceloteh ria dengan salah satu tangannya.

"Hmmm...mmmppp...mmmpphhh" oceh Kezia tidak jelas karena tangan Rafa menutupi mulutnya.

"Kamu bisa diam gak sih? Aku lapar...emang kamu gak lapar?"

"Haaahhh....haaahhh...gak, aku gak lapar" ujar Kezia dengan nafas tersengal-sengal, berusaha menormalkan nafasnya kembali seperti semula.

Krucccuuukkk....krruuuccuukkk...

"Itu suara apa? Katanya gak lapar, kenapa perutnya bunyi?" tanya Rafa sambil menunjuk jari telunjuknya kearah perut Kezia yang terdengar suara dangdutan dalam beberapa detik.

"Itu...itu..."

"Udah lah..gak usah cari-cari alasan terus, pokoknya kita harus makan dulu" Rafa menarik Kezia kembali, membawanya ke salah satu tempat makan yang berada tidak jauh dari XXI dan tidak begitu memperdulikan Kezia yang terus mengoceh tanpa hentinya sepanjang jalan menuju tempat makan.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Rafa sembari membuka daftar menu makanan yang baru saja diberikan oleh salah satu pelayan disana.

"Pake nanya-nanya, kaya mau bayarin aja..." jawabnya sedikit ketus dengan memutar kedua bola matanya, jengah melihat sikap Rafa yang sok-sok perhatian seperti itu menurutnya.

"Helloooww...emang siapa yang mau bayarin?? Kita bayar masing-masing" pria itu tersenyum tipis melihat sikap Kezia yang agak kekanak-kanakan, tapi cukup menggemaskan menurutnya.

"Isssshhh..." dengan sangat malas, Kezia mengambil daftar menu yang berada diatas meja. Lalu memesan beberapa makanan yang menarik perhatian perutnya.

Hanya dalam hitungan beberapa menit, makanan yang mereka pesan tiba. Kezia makan dengan lahapnya, jujur saja...Kezia memang sangat lapar. Tapi, dia gengsi mengakuinya didepan Rafa. Dan dengan cara melihatnya makan...siapapun akan tau kalau Kezia memang benar-benar sangat kelaparan. Hanya dalam beberapa menit dia menghabiskan 3 piring nasi goreng komplit tanpa menyadari kedua mata Rafa yang terus memperhatikan Kezia tanpa berkedip dan tidak lupa juga, pria itu tersenyum melihat gadis yang ada didepannya makan dengan lahapnya. Hingga dia melupakan rasa laparnya yang tadi sempat mampir kedalam perutnya. Hanya dengan melihat Kezia makan, rasa laparnya hilang dalam seketika. Bahkan, makanan yang baru saja dia pesan, belum sempat dia sentuh.

Ohok ohok!!

Kezia tersedak, begitu menyadari Rafa yang terus memperhatikannya. Dia buru-buru mengambil air minum dan meminumnya dengan sangat hati-hati.

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now