LTH [09]

4.7K 274 26
                                    

[VOTMEN PLEASE!!!]

'Genggaman tangan
ini...sepertinya aku pernah merasakannya. Siapa pria ini?' Batin Echa.

'Apa kamu tidak mengenaliku Cha?? Apa kamu lupa dengan genggaman tanganku?' Batin pria berjaket kulit tersebut yang tidak lain adalah pak Romi.

Sedikit ada rasa penasaran dihati Echa, dia memberanikan diri untuk melangkah kedepan, memastikan siapa pria yang ada didekatnya? Tapi, baru saja dia melangkah...

"Maafkan saya" ujar pria tersebut melepaskan genggaman tangan Echa dari genggamannya dan berlalu begitu saja menjauhi mereka, tanpa memberikan kesempatan kepada Echa untuk mengetahui siapa dirinya.

Belum saatnya Cha...belum saatnya kamu mengetahui keberadaanku.

Echa terus menatapi punggung pria tersebut yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya. Untuk sesaat dia melupakan keberadaan suaminya yang ada didekatnya.

Genggaman tangan ini... mirip....

"Pak Romi..." ujar Echa pelan tanpa sadar. Kedua matanya masih menatap punggung pria itu, meskipun punggung pria tersebut telah menghilang dari pandangan matanya.

"Apa Cha?? Kamu tadi bilang apa?" Pak Dirga melangkah ke depan, berdiri dihadapan istrinya.

"Pak Romi..." sekali lagi, Echa mengucapkannya tanpa sadar. Dirinya belum menyadari keberadaan Pak Dirga yang ada didepannya.

"Cha??" Pak dirga sedikit menaikkan alisnya, berharap Echa terlepas dari lamunannya.

"Eh... I... Iya Mas..." jawab Echa kikuk.

"Tadi, kamu bilang apa? Pak Rom... Apa??" selidik Pak Dirga, meminta jawabannya.

"Enggak kok Mas, bukan apa-apa. Udah yuk Mas, kita pulang..." Echa menarik lengan Pak Dirga, mengajaknya meninggalkan tempat tersebut dan Pak Dirga hanya diam seribu bahasa mengikuti langkah kaki isitrinya.

"Mas... Mas marah ya sama aku?" tanya Echa hati-hati. Melihat Pak Dirga yang sama sekali tidak bicara sepatah katapun selama berjalan menuju tempat dimana mobil mereka diparkirkan.

"Kamu pikir saja sendiri, suami mana yang tidak marah melihat istrinya menggoda pria lain dipinggir jalan"

"Oh... Jadi, aku boleh menggoda pria lain di tempat yang sepi ya Mas?"

"Echa, kamu..."

"Hm? Apa?" Echa hanya tersenyum miring melihat sikap suaminya yang sangat pencemburu, dia memainkan kedua alisnya seakan menantang suaminya untuk berdebat.

"Sudahlah, lupakan saja" ujar Pak Dirga melepas tangan Echa dari tangannya dan berjalan mendahuluinya.

Namun, Echa terus mencoba mensejajari langkah Pak Dirga yang berjalan terburu-buru.
"Bukannya Mas tadi tantangin aku buat menggoda pria lain?? Kalau Mas bisa menggoda wanita lain, kenapa aku tidak bisa menggoda pria lain?" cecar Echa.

"Terserah kamu saja deh Cha, kalau kamu mau godain pria lain silahkan" Pak Dirga sedikit kesal dengan ucapan Echa, lalu dia membuka pintu mobil dengan sangat kasar begitu tiba didekat mobilnya. Echa-pun membuka pintu mobil disebelahnya.

"Mas... jangan marah dong Mas... aku cuma bercanda Mas... Aku tidak mungkin suka sama pria lain selain Mas... Percaya deh..." Echa merajuk sambil bergelayut manja kepada Pak Dirga.

"Udah deh Cha, tidak usah pegang-pegang. Aku sudah lelah ngurusin kamu" ujar Pak Dirga asal sambil berusaha melepaskan tangan Echa yang bergelayut manja ditangannya.

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now