Extra Part 2 => Kezia 'n Rafa

4.5K 220 23
                                    

[VotMen Please]

Beberapa kali Kezia mengetukkan kakinya dilantai cafe. Rasa bosan menunggu kedatangan Rafa di dalam cafe mulai menggelayuti dirinya. Dia menopang dagu dengan kedua tangannya diatas meja. Bibirnya mengerucut kesal, sudah dua jam dia menunggu kedatangan Rafa. Tapi, pria itu tidak kunjung datang menemuinya.

Dia mengedipkan matanya berkali-kali saat tanpa sangaja kedua mata indahnya bersirobok dengan pemandangan diluar sana.

"Apa-apaan dia?" Kezia melepaskan kedua tangannya yang menopang dagu, menegakkan posisi duduknya dan memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya.

Kezia, sudah dua jam menunggu pria itu hingga bosan... Tapi, apa yang pria itu lakukan? Dia melihat Rafa tengah tertawa renyah bersama beberapa wanita diluar sana.

"Ohhh... jadi begitu?" semenjak Kezia membuka hati untuk Rafa dan mengakui perasaannya kepada pria itu... tidak bosan-bosannya Rafa selalu mencari cara untuk membuat Kezia cemburu. Meskipun begitu, Rafa selalu memiliki cara untuk membuat Kezia memaafkan semua kesalahannya.

Saat ini Kezia bergegas keluar menemui Rafa diluar sana.
"Ehem" dia berdehem tepat dibelakang pria itu. Kedua wanita yang berdiri didepan Rafa, menoleh ke belakang memperhatikan wajah Kezia yang tidak bersahabat. Tetapi, pria yang menjadi target Kezia saat ini hanya berdiam diri. Tidak memperdulikan gadis yang ada dibelakangnya. Rafa terus mengajak kedua gadis didepannya untuk berbincang-bincang.

"Jadi, kamu belum punya pacar?" tanya satu gadis yang ada didepan Rafa. Pria itu melirik sebentar ke belakang menunggu reaksi Kezia. Dari ekor matanya dia dapat melihat Kezia yang tengah menunggu jawaban Rafa atas pertanyaan gadis didepannya.

"Belum" jawabnya asal.

"Serius? Kalau begitu... kami masih punya kesempatan dong buat jadi pacar kamu..." goda satu wanita berpakaian seksi dengan rok mini diatas lutus serta baju berukuran pas ditubuhnya hingga menunjukkan lekuk tubuhnya. Dia bergelayut manja sambil meraba dada Rafa yang terbungkus kemeja hijau dengan sensual.

"Ten... tentu saja..." ujar Rafa gugup. Dia memang sangat mencintai Kezia, tapi... dia juga pria normal. Pria mana yang tidak akan goyah dengan sentuhan wanita penggoda seperti itu? Ditambah lagi... pakaian wanita itu sedikit mengundang hasrat kelelakiannya dan untuk kesekian detiknya, dia sempat melupakan rencana awalnya untuk membuat Kezia cemburu.

Nafas Rafa mulai tidak beraturan, rasa gugup menjalar ditubuhnya ketika tangan wanita itu mulai menyusuri seluruh wajahnya dan bermain-main diarea bibir coklat Rafa.

"A.... Awwwww...." Rafa menjerit seketika, sebuah tangan menarik telinganya membawanya menjauh dari wanita penggoda tersebut. Dengan langkah terseok-seok Rafa terpaksa mengikutinya. Setelah Rafa dan Kezia menjauh dari kedua wanita itu, mereka tertawa puas melihat Rafa ditarik oleh Kezia.

"Ohhh... jadi begini sifat asli kamu!! Kamu bilang kamu mencintaiku!! Sudah dua jam aku menunggu kamu, tapi kamu malah bersenang-senang dengan wanita itu!!" gertak Kezia kesal menatap tajam kepada Rafa yang tengah sibuk mengusap salah satu telinganya yang sedikit memerah akibat ulah Kezia.

"Kez..." Rafa melangkah mendekatinya. Dia tertegun sesaat, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kezia menangis dengan menundukkan kepalanya.

"Kezia..." wanita itu menepis tangan Rafa kasar yang ingin menyentuhnya. Lalu, membalikkan badan membelakanginya.

"Kita... kita batalkan saja pernikahan kita. Aku tidak - " ucapan Kezia terputus, dirasakan sepasang tangan besar melingkar dipinggang rampingnya.

"Jangan katakan itu, maafkan aku. Aku tadi hanya menggodamu saja, tidak ada maksud menduakan kamu atau apapun itu. Kamu tahu kan selama ini aku begitu mencintaimu, tiga tahun aku mengejarmu, lima tahun kita menjalin hubungan. Aku tidak mau semua ini menjadi sia-sia hanya karena satu kesalahan..." Rafa membalikkan tubuh Kezia menghadap dirinya, menghapus genangan air yang membasahi wajah cantiknya. Kezia menutup kedua matanya saat merasakan benda kenyal menyentuh salah satu matanya secara bergantian. Perlahan, benda kenyal itu turun merambat ke kedua pipinya dan mulai memberikan kecupan-kecupan tipis dibibir mungil Kezia, hingga semakin lama kecupan itu semakin menuntut dan meminta balasan dari pasangannya.

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now