LTH [14]

4.3K 212 15
                                    

[VotMen Please]

"Pacar kontrak? Maksud Bapak?"

"Ehem" pak Romi berdehem sebentar. Membenarkan posisi duduknya, dia mencondongkan tubuhnya ke depan sambil mengamati sekitar. Takut-takut ada mahasiswi lain yang mendengar pembicaraan mereka.

"Jadi pacar kontrak saya selama tiga minggu"

"Apa? Memang Bapak pikir saya cewek kontrakan? Dengan gampangnya Bapak mengatakan itu kepada saya!!" protes Kezia dengan suara pelan, sambil menyerahkan kertas yang baru saja dia baca.

"Jadi, kamu tidak mau?"

"Tidak!!"

"Okey, kalau kamu tidak mau. Saya akan beri laporan kepada Bu Shania, selama mata kuliahnya kamu selalu membolos dan setiap tugas-tugas yang dia titipkan kepada saya, kamu tidak pernah mengerjakannya"

"Saya selalu mengerjakannya Pak dan saya juga selalu hadir disetiap mata kuliahnya. Bapak sendiri yang mengabsen saya"

"Justru itu, saya pengganti dosen Bu Shania. Kenapa saya tidak bisa melakukan semua itu? Atau mungkin... kita bisa mulai dengan..." pak Romi mengeluarkan beberapa lembar kertas tugas milik Kezia dari dalam map hijaunya.

"Kamu lihat, tugas ini punya siapa? Ini hanya foto copian Kezia, dan kamu tahu apa yang akan saya lakukan dengan kertas ini?"

Brek!! Brek!!

Pak Romi merobek kertas tersebut menjadi beberapa bagian didepan mata Kezia. Gadis yang menyaksikan semua itu sama sekali tidak percaya dengan sikap dosen pengganti yang ada didepannya.

"Bagaimana? Terima tawaran saya atau tidak? Kalau kamu terima tawaran saya, saya akan jamin kamu lulus mata kuliah Bu Shania dengan nilai A" tidak ada jawaban dari Kezia, dia masih menimang-nimang tawaran pak Romi. Nilai A? Tawaran yang menggiurkan baginya, apalagi... Selama ini dia selalu mendapatkan nilai D disetiap mata kuliah Bu Shania.

"Ternyata sikap kamu itu berbeda sekali ya... di kampus dengan di luar kampus, dikampus kamu sangat sopan. Tapi, di luar kampus kata-kata kamu sangat pedas"

"Apa maksud Bapak?"

"Apa kamu lupa dengan saya, gadis capcin?"

"Apa?" Kezia menautkan kedua alisnya, mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh pak Romi.

Hufffttt...

Pak Romi menarik nafas sebentar.

"Seorang gadis yang memaksa laki-laki untuk minta maaf, karena laki-laki itu tidak mau minta maaf kamu sengaja melempar gelas capcin ke -"

"Apa?? Jadi... Bapak itu, Bapak-bapak yang tidak tahu sopan santun??!! Setelah menabrak saya, main kabur saja begitu??" cerocos Kezia, setelah menyadari pria yang ada dihadapannya tidak lain adalah pria yang dia lempar dengan gelas capcin beberapa hari yang lalu saat di Bandung.

Pak Romi hanya tersenyum kuda melihat tingkah Kezia sama saat pertama kali mereka bertemu di Bandung.

"Jadi, bagaimana dengan tawaran saya tadi?"

"Tawaran? Pacar kontrak?" Kezia kembali ciut mendengar perkataan Pak Romi. Sedangkan pria tersebut hanya mengangguk.

"Hanya tiga minggu kan? Dan saya akan lulus dengan nilai A?" Pak Romi mengangguk lagi sebagai jawaban.

"Okey, saya setuju. Tapi, ingat dengan nilai A buat saya"

"Okey, kalau begitu..." pak Romi mengambil selembar kertas lagi dari map hijaunya dan memberikan kepada Kezia.

[03] Love Two Heart [Complete]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα