"Cinta dua hati..." gumam Echa membaca pelan judul yang terpajang di layar lebar.

"Sepertinya film ini akan membosankan" oceh Echa mulai merasa jenuh.

"Tonton saja"

Echa mengedipkan matanya berkali-kali, melihat nama pemain dan nama peran mereka di film tersebut. Alyssa Soebandono sebagai Freizha Putri Ananda...

"Freizha Putri Ananda? Itu kan namaku..."

Christian Sugiono sebagai Dirga Fauzan, Mike Lewis sebagai Romi Adrian...

Echa menoleh ke sebelah dimana Romi tersenyum kepada dirinya.

"Ini..." Romi mengendikkan bahunya, mengabaikan Echa yang ingin bertanya.

"Tonton saja Cha, nanti kamu akan mengerti apa maksud dari film ini" ujar Romi, kembali melihat layar besar tersebut yang telah menampilkan beberapa pemain.

Echa melihat layar besar, selama beberapa detik dia terpaku melihat setiap adegan yang ditampilkan di layar besar di depan sana. Tanpa sadar dia menitikkan air mata di kedua matanya, dia terharu sekaligus tidak percaya. Tiap adegan yang ditampilkan di sana, menceritakan kisah hidupnya berawal dari masa kecil, saat dia bertemu dengan Romi Adrian sebagai guru matematika dan dia menolak mentah-mentah pernyataan cintanya, menceritakan kematian Romi, bertemu dengan Dirga Fauzan sebagai dosen matematika hingga akhirnya... Dirga Fauzan menikahi dirinya.

Echa menyapu lembut kedua pipinya yang telah sembab dengan air mata, menyaksikan apa yang dia lihat di layar lebar sana. Kisahnya... benar-benar sama persis dengan kehidupannya selama 8 tahun ini.

"Kak Ryan..." ujar Echa lirih, menoleh kepada Romi.

Romi menyapu wajah Echa. "Bagaimana? Apa filmnya membosankan?" Echa menggeleng, dia kembali menyaksikan adegan dari layar besar.

Dua setengah jam film akhirnya berakhir. Upppsss... bukan berakhir, karena di layar itu tidak tertuliskan kata 'sekian, tamat atau pun bersambung' tetapi... layar itu hitam sesaat dan menampilkan sebuah tulisan yang membuat Echa terkejut, tidak menyangka sama sekali. 'Happy Birthday My Wife, Freizha Putri Ananda'

"Ini..." sekali lagi Echa menoleh ke Romi dan melihat sekeliling, mencari sosok suaminya. Dia yakin Dirga ada diantara penonton dan memperhatikan dirinya. Tapi, usahanya sia-sia. Karena cahaya lampu belum menyala sedikitpun dan tidak bisa menemukan keberadaan Dirga, suaminya.

Beberapa detik tulisan birthday terpajang, layar itu kembali menghitam. Lalu... layar itu menampilkan satu sosok yang saat ini sedang dicari oleh Echa. Di layar itu menampilkan Dirga Fauzan duduk di kursi dengan memegang gitar.

"Happy birthday my wife... My Freizh..." ujar Dirga dibalik layar, mengulum senyum ke arah penonton.

"Mas Dirga..." air mata yang sempat dihapus oleh Echa, kini jatuh lagi membasahi wajahnya. Dia benar-benar tidak percaya, kalau suaminya akan memberikan kejutan seperti ini dihari ulang tahunnya.

"Untuk penonton sekalian... saya mohon maaf karena mungkin telah mengganggu kesenangan kalian menyaksikan film yang saya rasa... tidak sebagus film-film lainnya. Saya ingin mengatakan, kalau film ini belum berakhir sampai disini dan kisah dari film ini... adalah kisah nyata dari istriku yang sangat aku cintai, Freizha Putri Ananda" Suara Dirga menggema memenuhi theater tiga, seluruh penonton mengarahkan pandangannya ke tempat Echa di dalam kegelapan.

"Film ini akan berakhir setelah dia melahirkan sebelas anakku"

"Sebelas?" ujar beberapa penonton serempak mendengar perkataan Dirga dibalik layar.

[03] Love Two Heart [Complete]Where stories live. Discover now