[45] Hari Pernikahan

5.9K 453 223
                                    

Reader POV

Aku menggenggam erat jemari Levi yang sekarang sosoknya berada di hadapanku.

"Aku bersedia" ucapnya sambil mengeratkan genggamannya di jemariku, lalu ia tersenyum.

"Aku sahkan kalian berdua menjadi sepasang—"

"Tunggu!" teriak seorang wanita dari arah belakangku dan Levi, semua yang hadir saat itu segera menoleh ke sumber suara.

"Petra-san?"

"Hentikan pernikahan ini—"ucapnya sambil berlari kearahku dan naik ke altar pernikahanku dan Levi yang beralaskan karpet merah itu.

Kulihat raut wajah Levi berubah drastis saat melihat Petra berjalan kearahnya dan merangkul lengannya—membuat genggamanku dan Levi seketika terlepas.

"Oi Petra, berani sekali kau—"

"Levi, aku sedang mengandung anakmu!" sambung Petra—membuatku menutup mulutku dengan telapak tanganku.

Aku perlahan melangkah mundur diiringi dengan suara riuh dari para tamu undangan,tak terkecuali kedua orangtuaku yang berdiri di barisan paling depan.

"Nak Levi! Bisa kau jelaskan siapa wanita ini? dan apa maksudnya dia sedang mengandung anakmu?!" ucap Ayahku setengah berteriak.

Ibuku dengan cepat berdiri disebelahku—merangkul pundakku erat. Sedangkan aku berusaha menahan air mataku yang kurasakan akan segera mengalir di pipiku.

Kulihat Levi tak mampu menjawabnya, pandangan matanya tertuju kearahku dan ia hendak melangkahkan kakinya kearahku sebelum dengan cepat Ayahku memotong langkahnya dengan merentangkan tangan kirinya di hadapanku—memblok jalan Levi.

"Ini hanya salah paham! (y/n), kau percaya padaku kan?" ucapnya pelan.

Aku hanya terdiam, entah mengapa aku tak bisa menjawabnya seiring eratnya rangkulan lengan Petra di lengan Levi yang sedang berpakaian tuxedo hitam saat itu.

"Menjauh kau dari anakku!" teriak Ayahku tiba-tiba sambil memberikan tinjuan keras ke wajah Levi.

"Levi!"

~~~~~

3rd Person POV

"(y/n)?" ucap Krista sambil menepuk lembut pundak (y/n)—membuat (y/n) kembali ke dunia nyata dan terlepas dari lamunannya tentang mimpi buruknya semalam.

"Ya?" jawab (y/n)—sembari melihat Krista dari pantulan cermin di hadapannya, terlihat Krista berdiri dibelakangnya sambil tersenyum.

"Kau tahu? Aku harus bekerja cukup keras saat memberikan foundation di bagian kantung matamu itu tadi. Apa kau kurang tidur semalam?"

(y/n) menghela nafasnya dan menyunggingkan senyum kearah Krista.

"Maaf" ucapnya singkat.

Krista mengenggam erat kedua pundak (y/n) dari arah belakang.

"Ada yang mau kau ceritakan padaku?" bisiknya. 

(y/n) menggelengkan kepalanya.

"Tidak Krista, aku hanya kurang tidur...itu saja.."

~~

"Sudah selesai, apa kau puas dengan riasanku di wajahmu?" tanya Krista sambil kedua matanya kembali terfokus dengan penampilan (y/n) dan merapikan kain putih transparan yang menutupi sebagian rambut bagian belakang (y/n).

Manik mata (y/n) menangkap pantulan dirinya sendiri di cermin yang saat itu sudah siap dengan gaun putih pernikahannya yang indah.

Rambut (h/l) (y/n) dibiarkan terurai dengan bagian depan sedikit di curly, membuat Krista menyebutnya sebagai pengantin wanita terimut yang pernah ada.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Where stories live. Discover now