[29] Panggilan Tak Terduga

5.1K 495 122
                                    

READER POV

Mataku tak henti melihat kearah handphoneku yang kuletakkan diatas meja dihadapanku. Tak terhitung sudah berapa kali aku melihatnya hanya untuk mengeceknya apakah ada sms/telpon masuk dari Mikasa atau tidak.

Bahkan wajah Makoto yang sedang terpampang di layar tv dihadapanku tak dapat mengalihkan pandanganku dari handphoneku itu.

Ya, hari ini hari Senin dan seharusnya aku sudah berada di kampus dan duduk manis di salah satu kelas di kampusku..tapi tidak untuk hari ini.. karena-

Tiba-tiba terdengar suara opening lagu FREE! menggema dari handphoneku, aku segera mengambilnya dan terlihat nama Mikasa di layar. Dengan cepat aku menyentuh tulisan jawab di layar.

"Mikasa! Oh syukurlah kau akhirnya menelfon! Aku- Eh? Kalian sudah di depan?"

Tanpa melihat lagi wujudku seperti apa sekarang, aku segera berlari kearah pintu depan apartemen Levi-perlu kalian tau hari ini kerjaanku hanya makan, tidur dan nonton tv sambil ngemil keripik! Jadi sudah dipastikan penampilanku pasti sangat lusuh hari ini.

3rd Person POV

(y/n) memegang handle pintu lalu menghela nafasnya perlahan sebelum membukanya. Ia tahu penampilannya hari ini akan menjadi pertanyaan besar bagi teman-teman futsalnya dan jangan lupakan lebam biru yang tercetak jelas di pipinya.

Beberapa detik sebelum (y/n) membuka pintu, handphonenya kembali berbunyi. Dengan cepat (y/n) melihat layar handphonenya dan terpampang jelas foto wajah si penelpon yang membuatnya tersenyum.

Dengan waktu yang bersamaan, (y/n) mengangkat telpon sekaligus membuka pintu depan.

"Oi, Mikasa? Kau bilang mau ke apartemen (y/n)? Ini kan bukan apartemen (y/n)!"

Terdengar teriakan Eren sesaat setelah (y/n) membuka pintu. Pupil mata Eren membesar setelah melihat mantan kekasihnya itu berdiri di depan pintu yang dituju Mikasa, Annie, Sasha, Krista dan Ymir.

"(Y-Y/N)? Kau pindah apartemen?!" ucap Eren setengah berteriak, cukup untuk Levi yang diseberang sana mendengar suaranya.

"Ini apartemen Levi..aku tinggal bersamanya" ucap (y/n) dengan handphone di telinganya.

"A-APA?! Kau tinggal bersama Levi-san?!!" teriak Eren (lagi) yang membuat Mikasa segera menutup mulut kekasihnya itu karena teriakannya hampir saja membuat telinganya tuli.

"JEAGER! ADA YANG SALAH DENGAN HAL ITU?!!" teriak Levi penuh dengan kekesalan dari seberang sana. Bahkan tanpa perlu me-loudspeaker handphone (y/n)-pun, semua yang berdiri di hadapan (y/n) bisa mendengarnya. Membuat Eren sweatdrop ditempat.

"E-eh...Levi-san...ti-tidak, aku hanya terkejut..hehehe" ucap Eren tergagap.

Annie dan Ymir hanya bisa menahan tawa melihatnya, sedangkan Krista dan Sasha hanya geleng-geleng kepala.

"Levi? Mereka sudah sampai...kau tidak perlu khawatir lagi" ucap (y/n).

"Oke...aku akan pulang cepat hari ini.. Oh iya satu lagi, jangan biarkan JEAGER menginjak lantai apartemenku" ujar Levi dengan menekankan kata-katanya di kalimat terakhirnya, membuat (y/n) mengalihkan pandangannya kearah Mikasa yang sedang menggandeng lengan Eren.

"E-eh...itu...."

Mikasa seperti mengerti semuanya saat melihat sorot mata (y/n), ia pun segera angkat bicara.

"Tenang, Eren hanya mengantar kami. Habis ini dia langsung pergi (y/n)" ucap Mikasa.

Raut wajah Eren berubah seketika, "Eh? Mi-Mikasa aku-AWWWWW!"

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt