"Kamu hapalkan dialog itu, dan selama kita kencan kamu harus membawa sahabat-sahabat kamu" Kezia sedikit bingung dengan kalimat yang baru saja dilontarkan oleh pak Romi. Dan kali ini, dia kembali dibingungkan dengan tulisan-tulisan yang ada diatas kertas yang baru saja dia baca.

"Bukankah... Kita pura-pura pacaran Pak Romi? Kenapa di dialog ini, saya harus menolak Pak Romi saat pak Romi menyatakan cinta kepada saya?"

"Karena, kalau kamu menerima saya... sandiwara ini tidak ada artinya. Sudah jangan banyak tanya, sebaiknya kamu hapalkan saja dialognya" seperti yang dikatakan oleh pak Romi, Kezia kembali membaca tiap kalimat dan mulai menghapalnya secara perlahan. Meskipun ada keganjalan di dalam hatinya, kenapa dia harus membawa sahabatnya disaat mereka kencan? Sebuah pertanyaan yang belum bisa dia temukan jawabannya.

"Kalau dia tidak mau, saya saja yang jadi pacar kontrak Bapak ya??" sebuah suara yang sangat asing terdengar di sepasang telinga mereka. Kedua pasang mata itu mencari asal suara yang bersumber dari belakang pak Romi.

Sebelum pemilik suara itu mendekati mereka, pak Romi langsung menarik kertas yang baru saja dibaca oleh Kezia dan menyimpannya kembali didalam map hijau miliknya.

"Kamu sudah hapal kan dialognya Kez?" bisik pak Romi, sedikit mencondongkan tubuhnya kepada Kezia. Agar pemilik suara yang ada dibelakangnya tidak mendengar rencana mereka.

"Saya dengar semua loh... Pak Ro-mi" pemilik suara itu mendekati pak Romi dan Kezia. Dia berdiri disamping meja, menghadap pak Romi dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kamu siapa? Kez, kamu kenal dia?" pak Romi melihat sosok itu sebentar, lalu melihat Kezia meminta jawabannya. Kezia hanya menggeleng.

"Tentu saja dia tidak mengenal saya, saya mahasiswi semester akhir kelas malam" jeda sebentar, dia menarik kursi disebelah pak romi. Lalu, mendudukkan bokongnya.

"Hmm... Pak Romi, kenapa tidak minta saya jadi pacar kontrak Bapak saja? Kalau Bapak minta, dengan senang hati saya akan -" ucapannya menggantung, melihat pak Romi yang beranjak pergi menarik Kezia bersamanya.

"Kalau sampai Bapak meninggalkan saya disini, saya akan sebarkan video dimana Bapak mengancam salah satu mahasiswi untuk dijadikan pacar kontrak" ancaman mahasiswi tersebut berhasil menghentikan langkah mereka, khususnya langkah pak Romi.

Mahasiswi tersebut bangkit dari posisi duduknya, lalu mensejajarkan langkahnya dengan pak Romi. Dia menggeser tubuh Kezia yang berdiri sangat dekat dengan pak Romi, hingga kini mahasiswi tersebut berada ditengah-tengah mereka. Dengan sigap mahasiswi itu langsung menyelipkan lengannya dicelah lengan pak Romy.

"Dengar ya, pokoknya tidak ada satupun gadis yang boleh berdekatan dengan pak Romi, kecuali gue!!" dia mendelik sebal melihat Kezia. Lalu, menarik pak Romi untuk segera meninggalkan Kezia disana.

Hanya beberapa langkah mereka berjalan, kepala mahasiswi itu tertarik kebelakang. Ternyata, Kezia menarik rambut panjang mahasiswi tersebut hingga dia mengaduh kesakitan. Sudah beberapa detik dia menahan kekesalannya kepada pak Romi, kini mahasiswi yang tidak dia kenal-pun membuatnya kesal.

Awwww...!!!!

"Eh, dengar ya!! Memang siapa yang mau berdekatan dengan Pak Romi??!! Ambil sana ambil!! Gue gak butuh!!" teriak Kezia masih menarik rambut mahasiswi tersebut. Mahasiswi itu tidak kalah ganasnya, dia juga menarik rambut Kezia dengan sangat kencang hingga Kezia mengaduh.

"Lo bilang gak butuh??!! Awas aja kalau gue lihat lo mendekati pak Romi!! Pak romi itu milik gue!! Milik gue!! Siapapun yang mendekati pak Romi, akan berurusan sama gue. Lo belom tau kan siapa gue??!! Gue -"

[03] Love Two Heart [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang