"Wah...sayang sekali kalau begitu Pak, oh iya...saya ucapkan happy anniversary, semoga pernikahan Bapak dan Istri Bapak langgeng sampai maut memisahkan kalian..." Pak Dirga menyambut uluran tangan pemilik restauran.

"Terima kasih, kalau begitu saya permisi dulu" Pak Dirga tersenyum tipis mendengar ucapan selamat dari pemilik restaurant. Dia-pun berlalu meninggalkan restaurant tersebut. Masuk kedalam mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Dia tersenyum kecut ketika mengingat ucapan selamat dari pemilik restaurant beberapa saat lalu.

Langgeng?? Sampai maut memisahkan kami? Sekarang aku ragu, apakah aku bisa bertahan dengannya? Setelah dia melupakan malam ini dan lebih memilih marah kepadaku hanya karena tidak kuizinkan untuk ikut menginap di Bandung bersama teman-temannya?

💛💛💛💛💛

Pria berusia 35 tahun itu berdiri dipinggir toko, mengamati wanita paruh baya yang menggendong bocah kecil berusia 5 tahun dan laki-laki berusia 16 tahun menggendong gadis kecil berusia 4 tahun. Laki-laki 16 tahun itu berjalan bersebelahan dengan wanita paruh baya. Mereka mendekati pria tersebut dan duduk dikursi yang berada didepan toko. Sekali lagi, pria itu mengamati mereka.

'Ryan...kamu tunggu disini sama Delia ya. Ibu mau membeli sayuran dulu didalam sana' ujar wanita paruh baya kepada laki-laki bernama Ryan yang tidak lain adalah anak pertamanya.

"Iya bu" jawab Ryan.

"Ingat, kamu jangan kemana-mana. Jaga baik-baik Delia, kamu ngerti Ryan?" Ryan mengangguk.

Pria itu yang tidak lain bernama Romi, berdiri tidak jauh dari mereka, terus mengamatinya. Tanpa sadar, dia menyebutkan satu kata dari dalam mulutnya.

Ibuuu...

Romi mengikuti wanita paruh baya itu, yaaa...dia sangat mengenal wanita paruh baya itu, yang tidak lain lain adalah ibunya sendiri.

Tapi...siapa laki-laki yang bernama Ryan itu? Siapa bocah kecil itu? Dan...siapa gadis kecil yang berusia 4 tahun itu? Gadis kecil yang kini sedang bersama Ryan?

"Ahhhh...ada baduuuttt!! Ibuuu... Ada baduutt!! Aku takut buuu!!" teriakan Ryan memaksa Romi untuk kembali menoleh melihat kebelakang, melihat Ryan yang lari terbirit-birit karena ketakutannya pada badut.

"Heeyyy kamu...jangan lari...jangan tinggalkan adik kamu sendirian...!!" teriak Romi berusaha mencegah Ryan yang telah lari terbirit-birit meninggalkan Delia kecil disana.

Alhasil, Romi mengejar Ryan. Hanya tinggal beberapa langkahnya dia mendekati Ryan yang telah berhenti tengah mengatur nafasnya.

Hosshh... Hosshhh...

"Hey, kamu!! Kenapa kamu meninggalkan adik kamu disana?!" Geram Romi kepada Ryan. Meskipun Romi tidak mengenal Ryan, tapi... Dia merasa kesal karena Ryan melupakan adik kecilnya didepan toko.

Anak Abg bernama Ryan hanya celingak-celinguk, menoleh kekanan dan kekiri. Seakan tidak mendengar dan tidak menyadari Romi yang ada disebelahnya.

"Haalllooo...apa kamu tidak mendengarku?? Adik kamu...dia masih ditoko!! Cepat kembali dan temui adik kamu disan-" ucapannya menggantung, melihat Ryan yang begitu tidak memperdulikan ucapannya.

[03] Love Two Heart [Complete]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt