34. Not So Prom Queen - Part 2

Start from the beginning
                                    

"I, Harry Edward Styles, crown you, Gwen Kruger, as Harry Styles' princess." Harry menunjukkan mahkota bunga yang ia rangkai selama lebih dari lima menit tadi dan memakaikannya di atas kepalaku.

So his middle name is Edward. Okay.

Aku tidak melihat banyak, yang aku tau adalah bunganya bewarna putih. Aku tertawa melihat perilaku Harry malam ini sementara ia tersenyum bangga akan hasil kreatfitasnya dalam lima menit itu.

"Thank you...Mr. Styles," candaku lalu menjabat tangannya.

"You look great. Want some wine?" Tanyanya tapi sebelum aku menjawab, ia sudah mengambil gelas dan menuangkan Chateâu Lagrange ke dalam dua gelas. Ia memberiku satu dan aku mengambilnya. "For the princess," ia mengajakku bersulang.

Kudentingkan gelasku dengan gelasnya lalu meminum anggur yang terisi sepertiga gelas itu. Harry menyandarkan bokongnya pada counter dapur di seberangku selagi ia minum. Dia menyelesaikannya lebih cepat daripadaku. Setelah aku selesai, ia menelitiku dari atas sampai bawah.

"Aku ingin melepaskanmu dari gaun itu tetapi kau terlihat begitu cantik dengannya."

"Apa kau mencoba menggodaku, tuan?"

"Apa kau mencoba menggodaku, tuan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku mabuk," ia menyeringai.

"Kau baru minum satu gelas."

"I'm not drunk because of the wine. I'm drunk because of you," ucapnya dan ia bersandar lebih dekat ke arahku.

Ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutku saat tangannya bergerak untuk meraih pinggangku. Bagaimana bisa tadi ia merangkai mahkota bunga dan sekarang ia menjadi laki-laki yang begitu menggoda.

Bibirnya menyentuh dan menjilat bibirku sebelum melumatnya. Aku meletakkan gelas anggur yang kupegang untuk menangkup rahangnya dan membuka mulutku agar Harry mendapatkan akses yang lebih di dalam. Aku mencoba untuk menyesuaikan gerakan bibirya yang semakin lama semakin cepat dan semakin lapar. Lidahnya bergerak ke semua bagian mulutku dan aku bisa merasakan jantungku yang berdetak kencang. Tanganku berpindah ke rambutnya dan menjambaknya pelan.

Harry menarik dirinya dariku saat kami berdua kehabisan napas. Aku menata rambut keritingnya yang berantakkan saat tiba-tiba tubuhku terpisah dari counter. Harry mengangkat pingangku kedua tangannya. Kakiku kulingkarkan untuk mengeratkan tubuhku padanya. Aku menunduk agar bisa melihat wajahnya yang juga sedang mendongak ke arahku.

"You kissed someone," katanya selagi menggendongku menaikki tangga. Aku bertaruh bahwa dia dapat merasakan parfum Ryan di daguku. Fuck it. Let me get this right. Dia menggendongku, memandang wajahku dan menaikki tangga. Dia harus mencoba mendaftar untuk sirkus. Kudengar ia juga bisa juggle.

"Nope. Someone kissed me," aku mengorekisnya. "My prom date did."

"Well," Harry memutar knop pintu kamarku dan temperaturnya yang lebih dingin langsung menyerbu kulitku. "You should've got something better than that."

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Where stories live. Discover now