34. Not So Prom Queen - Part 2

6.9K 487 257
                                    

G W E N

"Kesini jika kau juga ingin nonton, George."

"Jadi suaraku mirip suara George?"

Fuck you alcohol. Aku langsung bangkit dari posisi tidur dan menoleh ke arah dapur.

"Harry?!" Jeritku tak percaya. Aku berlari ke arahnya sambil mengangkat dress yang kupakai. Harry tersenyum lebar dan membentangkan kedua tangannya. Aku melompat untuk memeluknya erat. Tanganku kuikat di sekitar leher dan kepalanya sembari meremas rambut keritingnya yang sangat lembut. Kakiku kulingkarkan di sekitar pinggangya dan ia memeluk tubuhku erat. God, I miss him so bad.

"Bukankah seharusnya kau ada di Seat--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah seharusnya kau ada di Seat--"

"Aku seharusnya ada bersamamu."

Senyumanku tidak bisa mengembang lebih lebar ketika aku mendengarnya. Kutempelkan bibirku di bibirnya sekilas dan aku bisa merasakan ia tersenyum.

"I miss you so much," bisikku di telinganya. Aku terdengar pasrah dan seperti pecundang.

"I miss you, too," balasnya dan menarik wajahnya dari wajahku. Jariku memperhatikan kesempurnaan yang terbentuk disetiap inci wajahnya; masih tak percaya dengan semua ini; Harry Styles disini, dengan setelan hitam, mengangkat tubuhku, wajahnya tepat di depanku.

"Alright," Harry meletakkan bokongku di counter dapur setelah kami membeku selama beberapa saat. "Mari rayakan kemenanganmu sebagai prom queen. Tunggu--dimana mahkotamu?"

"I was prom queen. I am not now."

"What?" Tanya Harry dengan ekspresi bingung. Lagipula mengapa ia begitu yakin bahwa aku adalah prom queen?

"That crown doesn't belong to someone like me--"

"So you don't like metal crown?"

"Tidak, bukan karena itu--"

"Wait here," perintahnya sementara ia berjalan menjauh. Aku melihatnya mengambil bunga plastik dari vas di tengah meja makan sebelum ia kembali menoleh ke arahku. "Tetaplah memandang ke depan."

Aku tak bisa menolong selain tertawa. Ia terdengar seperti anak 5 tahun yang sedang bermain petak umpet. Aku memutuskan untuk mengikuti perintahnya. Lima menit berlalu dengan suara hentalan kakinya yang mondar mandir mengambil banyak sekali kebutuhan dan aku hanya mengayun-ayunkan kedua kakiku dari counter dapur. Sesekali aku mengintip, tetapi pekerjaan Harry ditutupi oleh tubuhnya. Well, sebagai perempuan aku sudah memerah karena berpikir ia sedang merangkai buket bunga untukku.

"Okay, are you ready?" Tanya Harry setelah ia kembali ke depanku, kedua tangannya tersembunyi di belakang.

"I am."

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang