12. Party (And) Fever - Part 2

4.2K 465 122
                                    

G W E N

Helen memarkirkan mobilnya 3 rumah dari rumah Troy. Gelas-gelas plastik merah yang tadinya pasti berisi alkohol sudah bertebaran halaman. Dentuman musik teredam di dinding rumah Troy. Orang-orang berciuman dimana-mana.

Tapi pesta sesungguhnya belum dimulai tanpa Gwen Kruger!

Ketika aku masuk ke dalam rumah itu aku langsung melakukan kontak mata dengan Troy. Ia menyeringai dan ketika orang-orang didepannya berlalu, aku melihat Lynette, yang kemudian merangkulnya, lalu mencium bibirnya.

Hell.

Dengan wajah 'bring-the-swag-on'-ku aku melangkah masuk ke rumah itu dan berusaha untuk mengabaikan Troy, tapi ia menarik tanganku. "Woah.  Kau terlambat." Wah kemana hilangnya Lynette?

"Begitu menungguku, huh?" Jawabku.

Ia terkekeh, "Welcome, beautiful."

Aku memutar mataku, "pesta yang payah. Kau takut ketauan polisi? Kencangkam musiknya!"

"Tidak sampai ikut bermain," ia menggodaku.

"Hah? Permainanmu pasti payah! Apa lagi selain ToD, Hot Potato dan Pass The Peanut?" Balasku sarkastis lalu melihat sekitar. Pesta yang diadakan Troy tidak pernah gagal sekalipun. Orang-orang selalu ramai dan bersenang-senang.

"Oh, kau akan suka yang satu ini," dia mendekat lalu mencium bibirku sekilas. Sial.

Troy menuntunku melewati gerombolan orang-orang mabuk, bercumbu, dan...gila? Kami sampai di halaman belakang rumahnya dan disana sudah berkumpul sekitar 25 orang dalam lingkaran, anak-anak populer se-Jefferson High. Carmen dan Helen sudah duduk disana, ada juga Ryan dan...fuck that bitch, kalian tau siapa.

"Gwen, kau lihat? Ini dua temanku dari Rutherford High, ini Louis," Troy menunjuk laki-laki dengan tattoo burung di tangan kanannya.

"Louis Tomlinson," ia berkedip dan rombongan laki-laki disana tertawa.

"Ini Zayn," Troy menunjuk laki-laki yang juga memiliki banyak tattoo, ia melihatiku balik, tapi tidak tertarik untuk menyapaku.

"Apa di sekolah kalian boleh memakai tattoo?" Tanyaku lalu mengambil posisi di lingkaran, duduk diantara Helen dan Zayn.

"Ya, kenapa tidak? Tattoo, tindikan, sebebasmu." Balas Zayn.

"Wah, aku harus pindah kesana," guyonku lalu Troy mulai berbicara. "Oke, jadi kita akan bermain Truth or Dare."

"Payah!" Seruku pada Troy.

"Katakan saja jika kau takut!" Balas Lynette.

Aku mengacungkan jari tengahku padanya lalu mulai memperhatikan Troy yang memutar botol kosong bekas anggur merah di tengah. Botol itu menunjuk ke arah Denise.

"Denise, truth or dare?"

"Truth," ia menjawab dan rombongan kami langsung bersorak, tetapi Troy kembali mendiamkan mereka.

"Okay. Denise, siapa saja lelaki yang sudah kau tiduri?"

"Ada 3, Robert, Ross, Richard," Denise menyelesaikannya, lalu bersiap untuk memutar botol.

"Ryan kau akan jadi yang berikutnya!" Jerit seseorang lalu botol berhenti menunjuk Carmen.

"Carmen, truth or dare?"

"Umm..dare."

Ryan langsung berkoak, "aku menantangmu mencium 3/4 orang di limgkaran ini."

"3/4? Termasuk wanita?"

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang