03. I'm Here to Pick You Up

6.3K 590 41
                                    

G W E N

"Sial," adalah kata pertama yang keluar dari mulutku ketika aku sampai di Stonewall Road.

Apa ada yang ingat alamat ryancowman8070?

Oh itu dia. Aku melihat seorang laki-laki tinggi dan cukup tampan--maksudku tampan sebagai mahkluk polos-- berdiri di jalan setapak.

"Hey apa kau ryancowman8070?" Tanyaku dari jendela.

Ia terkejut, "apa maksudmu ryancowan0708?"

"Yep, kau orangnya. Masuklah petani pisang."

"A--aku bukan dia. Dia tetanggaku--"

"Get in to the car, " terdengar suara kesalku.

"Aku bukan Ryan Cowan, dia tetanggaku dan aku--"

"Just get in to the car!" Ulangku lebih keras. Seriously, apa dia bisa menahan pesonaku? Dia masih diam dengan mulut tebuka lebar hendak mengatakan sesuatu, tapi aku memotongnya, "Okay, g-string consumer, aku sama sekali tidak peduli apa kau ryancowan0708 atau ryancowman8070 atau kau sama sekali bukan Ryan Cowan, so JUST GET IN TO THE FUCKING CAR!"

Laki-laki itu tersentak membuat dia tampak persis seperti monyet Dora the Explorer, aku lupa nama monyet sirkus itu. Anyway, dia menurut dan segera masuk ke kursi penumpang di baris kedua. Aku menoleh kebelakang, ia menunduk dan mengenakan safety belt.

"Dumb-ass, for what the hell kau menggunakan safety belt. Take it off!" kataku padanya, ia terdiam dan menurut. Aku memanjat ke kursi belakang dan duduk di pangkuannya.

"A--a--aku."

"Aku menyuruhmu naik pohon tapi kau tidak melakukannya. Aku tidak main-main dengan itu," ujarku lalu aku langsung mendekat dan menjilat bibirnya. Aku mendengar ia mendesah pelan. Ia membalas ciumanku.

"Aku bukan Ryan Cowan," ia memiringkan kepalanya sehingga aku tidak bisa menciumnya lagi.

"Tapi kau bisa tau aku mencarinya. Godaan yang bagus," jawabku. Aku tak peduli dan membuka dua kancing kemejanya.

Aku bisa merasakan ketegangannya, "Aku sudah bilang aku tetangganya, aku tentu tau IM-nya."

"Hmm," balasku selagi mencumi lehernya. Dia cukup seksi, namun tidak cukup liar.

"Aku harus pergi."

Aku berhenti, "How dare you reject Gwen Kruger," katakku dengan nada tinggi menirukan nenek-nenek. Atau penyihir. Atau gabungan keduanya.

"Gwen Kruger?" Keterkejutan dari nada suaranya. "Bu--bukan Gwen Krueger da--dari Jefferson High kan?"

Ya, itu aku, brengsek.

"Kau--kau--legenda. Sangat terkenal bahkan di sekolahku--Aku punya pacar disa--" Ia tidak bisa menyelesaikannya ketika aku meletakkan telapak tangannya pada pahaku.

"Aku harus pergi," ia menarik tangannya. Fuck.

"Really?" Aku menyilangkan tanganku. Dadaku terekspos mengingat aku memakai tank top. Laki-laki itu menatap dadaku. Ia terlihat pasrah.

"Menyukai pemandangan? Atau ingin lebih?" Aku meraih ujung tank top ku hendak menariknya tapi ia menepis tanganku pelan.

"Ja--jangan, Gwen," ujar laki-laki itu terbata-bata. Dia akan menyesali kata-katanya tadi. "Aku benar-benar harus pergi."

Kau benar-benar menyebalkan.

Aku meletakkan jari-jariku diantara dagunya, "Kenapa, hmm? Aku jauh-jauh datang kesini dan kau harus pergi?! Beraninya kau!"

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang