04. Harry, Harry Styles

6.5K 574 24
                                    

G W E N

Aku membuka mataku yang terasa sungguh berat, mendapati diriku berbaring di ranjang yang empuk. Rasanya aku ingin menutupnya lagi.

Hmm, sepertinya aku kenal suasana ini.

Paris?

Milan?

Sydney?

Tokyo?

Oh. Ini di kamarku.

Wow, apa aku sudah bisa melakukan teleportasi? Apa yang terakhir kali terjadi di sekolah tadi? Bertemu Carmen? Shit, pacarnya aku celakai. Aku harus berteman dengan Helen sebelum Carmen mengetahuinya dan memusuhiku (jaga-jaga, tidak salah kan?).

Aku mengambil iPhone dari saku jeans, memasukkan passcode, lalu mencari kontak Helen.

"Halo Hell?" Yeah, Hell. Harusnya dia yang duluan meneleponku.

"Gwen? Aku kira kau marah padaku. Aku minta maaf."

Wah, mungkin dia hanya takut. Hah, takut padaku? Tentu saja. "Oh, ya aku juga. Lupakan saja."

"And i'm sorry about the test."

Aku memutar mataku. Shut up, bitch, aku tau kau senang, "yeah, lupakanlah. Setidaknya aku bisa menjawab 3," dari 25 soal.

"Baiklah. Lagipula aku masih bisa tertawa mendengar rekaman Noah Leeward muntah di kamar mandi kediaman Kruger," aku dapat mendengar dia terkekeh. Aku juga tertawa mengingatnya. Andaikan ada fotonya, pasti akan menjadi legenda.

"Ya. Awal rencananya baik, bukan? Apa kau bertemu ayahku?"

"Tidak, dan jika iya dia tidak akan membawakan aku dan Carmen oleh-oleh mahal lagi. Well, walaupun secara harafiah ayahmu memang tidak tau kami."

"Jadi bagaimana bisa aku ketauan?"

"Entahlah. Aku berhasil mengajaknya ke Domino's Pizza walaupun awalnya ia bilang ia disuruh ke Le-Le Ber-ummah, persetan dengan nama retoran klasik itukarena ayahmu dan orang tuanya sudah memesan makanan disana."

Aku terkekeh, juga ada rasa kesal, "lalu?"

"Dia sudah bilang pada orang tuanya dia dan 'Gwen' ke Domino's Pizza, tapi entah, tiba-tiba Noah mendapat telepon. Aku tidak mendengarnya. Lalu ia bilang 'k-ka-ka-kau bukan Gwen Kruger!' lalu menangis seperti anak perempuan. Bayangkan!"

Helen tertawa, aku ikut tertawa.

"Ia pergi, dan aku tidak tau lanjutannya."

"Yeaaah. Aku penasaran."

"You know what? Aku juga penasaran."

Aku mendengar suara telapak kaki menuju ke arah kamarku. "Detektif Gwen Kruger akan mencari tau. Gotta go."

"Oka--"

Aku mematikannya dan kembali berbaring dengan cepat ketika pintu terbuka. Ouch, kenapa kepala ini seperti sakit sekali jatuh di bantal?

"Kau merasa lebih baik?"

"Sepertinya aku pernah bertemu denganmu. Aku bermimpi, kau pangeranku?"

Lelaki berambut keriting yang tadinya bingung sekarang terkekeh. "Kau merasa lebih baik?" Tanyanya ulang.

Aku memutar mata, lalu menjawab, "lebih baik itu komparatif, harus aku bandingkan dengan apa?"

Oh, sekarang aku ingat. Yang terakhir kali terjadi di sekolah bukan bertemu Carmen, tapi bertemu laki-laki ini.

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang