11. Central Park

4.1K 495 23
                                    

G W E N

Matematika, kelas terakhirku hari ini berakhir dan ketika aku melewati bingkai pintu Ryan bersandar di dinding dan mengejutkanku.

"Holly crap, Ryan!"

Dia terkekeh, "sorry. Ready?"

"Woah. Slow down," aku terkekeh dan Ryan mengikuti aku menuju loker. Aku sudah menyiapkan satu buku untuk aku baca nanti malam. Setelah itu aku mengikuti Ryan menuju mobilnya.

"Where do you wanna go?"

"Me? Hell, jika bertanya tentu saja aku ingin berbelanja."

"So...Manhattan Mall?"

"Terserah saja."

Ryan keluar dari area Jefferson High dan saat itu, ia sudah berlomba dengan melewati mobil-mobil di depannya. Wow. This guy rocks.

"You may need to put on the safety belt."

"You may need to slow down," tentu saja. Dia berjalan 65 mil per jam di jalan 30.

"Are you afraid?" Dia menyeringai.

"Hell, of course not."

Dia menambah keceptan menjadi 80 dan ketika lampu lalu lintas berubah dari hijau, kuning, dan akhirnya merah. Aku terselamatkan dari benturan dashboard mobil oleh safety belt.

"Okay. I'm in a stranger's car and okay. I'm scared," aku akhirnya mengakuinya.

"Bukan karena kecepatannya?" Aku memutar mata dan dia tertawa. "Musik apa yang kau dengar?"

"Emm, aku menyukai genre apapun yang enak di dengar."

"Well. Rise Against?"

"Punk rock. Love it. Kau punya album yang mana?"

"Aku punya semua."

"Endgame," aku menyarankan. Ryan mengambil CD Endgame dan menyetelnya. Lampu sudah berubah menjadi hijau dan sekarang ia berkendara dengan kecepatan sedang dan terkendali. Oke, kenapa aku mengingat Harry?

Kami sampai di Fifth Avenue dan aku tau kami tidak mengarah ke Manhattan Mall. Setelah memarkirkan mobil, Ryan turun dan membukakan pintuku. Oke, mengapa aku mengingat Harry lagi? Bahkan ia tidak pernah melakukannya.

Karena kau merasa bersalah.

Tentu tidak! Dia memang keterlaluan. Tadi pagi setelah aku turun dia meninggalkanku begitu saja. Luar biasa? Sangat. Aku menelepon Helen dan menyuruhnya (lebih ke memgancamnya) untuk menjemputku.

"Welcome to Central Park, Miss Kruger," ia menyambutku bagai aku baru turun dari kereta kuda.

"Thank you?"

Ia tertawa dan menggandeng tanganku memasuki Central Park.

"Apa yang akan kita lakukan disini?"

"Well, banyak hal."

"Banyak?" Apa yang bisa kau lakukan di taman? Berjalan. Duduk. Bosan. Pulang.

"Ya. Kau tidak pernah ke Central Park?"

Aku menggelengkan kepalaku. Dan ia langsung medekat, "Sekalipun? Gwen kau orang mana sih?" Ia terkekeh.

"Bumi."

"Yeah," ia tersenyum. "Disni bahkan ada kebun bintang."

"Apa?" Ada kebun binatang di taman?

"Yeah. This park is super huge. Aku benar-benar prihatin denganmu. Apa kau selalu ke mall?"

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang