G W E N
"Tolong Mrs. Brisse, aku janji aku akan mengembalikannya," aku membujuk Mrs. Brisse agar ia meminjamkan aku uang. Sepulang dari Mount Sinai aku menelepon Harry tapi ia tidak mengangkat. Lalu aku baru ingat bahwa ia memang tidak pernah lagi menggunakan ponsel sejak aku mencarinya dulu. Atau ia mengganti nomor waktu itu, entahlah. Lagipula, ia sudah sangat banyak membantuku. Aku tak pantas meminta lebih.
"Kau punya Audi R8 dan kau meminjam uang? Seriously what's going on?" Mrs. Brisse kebingungan. Aku yakin jika aku ada di posisinya aku juga akan merasa demikian.
"Aku tidak bisa memberi tau. Tapi aku benar-benar memohon padamu."
"Aku mulai curiga denganmu, Gwen."
"Mrs. Brisse. Aku hanya sedang ada dalam posisi yang buruk."
"Kau tau aku tidak mempunyai banyak uang."
"Kumohon."
"Baiklah. Tapi hanya $20.000, oke? Tabunganku tidak banyak, Gwen."
"Tidak apa, terima kasih banyak ma'am," aku memeluk Mrs. Brisse sebagai bentuk ucapan terima kasih.
"Berjanjilah kau akan mengembalikannya," ia berpesan.
"Pasti," aku meyakinkan.
Aku mengucapkan selamat tinggal lalu pergi ke Horan's Bakery untuk melakukan hal yang sama. Kebetulan jaraknya tidak jauh karena sama-sama berada di Upper East Side. Dari pintu kaca aku dapat melihat sesorang bearambut biru laut sedang duduk di salah satu meja. Aku masuk ke dalam.
Dan ternyata orang itu adalah Niall. Ia sedang bermain Nintendo, kemudian menoleh dan keheranan melihatku, "apa ini jam kerjamu?"
"Bukan. Mengapa kau mengecat rambutmu menjadi biru?" Aku mengungkapkan pertanyaan yang ada di benakku dari tadi.
"Oh," ia terkekeh, "banyak orang bilang aku mirip Lucky Blue Smith. Jadi aku mengecat rambutku bewarna biru."
"Really?"
"Yeah," ia mengangkat bahu, "dari belakang."
"Tapi Lucky Blue Smith berambut pirang..."
"Really?"
"Yeah," aku melihatnya bagikan seorang idiot, lalu sadar akan tujuanku. "Umm...aku ingin bertemu dengan ayahmu."
"Dia di ruangannya."
"Thanks," ucapku lalu berjalan ke ruangan Mr. Horan. Akhir-akhir ini yang selalu aku lakukan adalah; menghela napas sebelum masuk ke sebuah ruangan. Kau tau? Setiap pintu bagaikan cobaan tersendiri bagiku. Percayalah, meminjam uang itu memalukan.
"Bisakah aku meminta sesuatu?" Tanyaku tanpa basa basi.
"Tentu," ia memgangguk, "kau mau duduk?"
"No, thanks. Aku ingin meminjam uang."
"Berapa?"
"Sebesar yang kau boleh."
"Beri aku maksimalnya."
"$500.000."
Wajah Mrs. Horan langsung menegang. Ia tercengang mendengar jumlah yang aku ucapkan. "Aku tidak bisa meminjamkan banyak, nak. Kami hanya mengelola bisnis kecil. Lagipula kau baru sebentar bekerja disini."
"I know."
Mr. Horan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kau benar-benar gila. Dan tidak tau malu."
Shit. Itu benar-benar merendahkan. Aku menunduk dan meneguhkan hati. Kau bisa Gwen. Urat malu tidak penting sekarang.
"Tapi aku benar-benar butuh itu, tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]
FantasyGwen Kruger. Gadis kaya raya manja yang sangat nakal dan sulit diatur, membuat ayahnya yang selalu sibuk bekerja kewalahan dibuatnya. Sampai suatu saat, ia mendatangkan salah satu pegawai terbaiknya; Harry Styles. Laki-laki tampan pekerja keras dan...