[26] Masa Lalu Levi

Start from the beginning
                                    

"Maaf Shorty...aku tidak tau kalau akhir ceritanya seperti itu.." ucap Hanji dengan tatapan penuh rasa penyelasan.

"Tch. Itu sudah lama terjadi. Tapi ntah mengapa aku masih bisa mengingat setiap detail cerita itu sampai sekarang. Sejak hari aku menjadi penghuni panti asuhan, aku bersumpah tidak akan menemui Kenny lagi. Dia telah merampas masa kecilku. Tapi untungnya bocah yatim piatu ini punya otak yang cerdas, aku bisa kuliah karena beasiswa dari kampus kita dulu dan masa suramku berakhir sudah saat bertemu dengan kalian bertiga" ucap Levi sambil mengabsen satu persatu wajah sahabatnya yang duduk di hadapannya. Hanji yang duduk di sebelah Levi perlahan menepuk pundak Levi.

Erwin yang sedari tadi fokus mendengarkan cerita Levi akhirnya mengeluarkan suara.

"Jadi? Apa keputusanmu? Apa kau akan menerima tawaran Kenny untuk menyelamatkan (y/n)?" tanyanya sambil memperbaiki posisi duduknya dari awalnya menyender menjadi tegak.

Pandangan Levi segera beralih keluar jendela bar, terlihat Kenny yang sedang menyenderkan tubuhnya di mobil sedan Levi sambil mengeluarkan kepulan asap rokok dari mulutnya.

Hening.

Terlihat Levi sedang memikirkan matang-matang langkah apa yang akan dilakukannya untuk menyelamatkan (y/n). Ia tau bahwa keputusannya nanti akan sangat mempengaruhi keselamatan (y/n). Rasa gengsinya yang begitu besar mempersulitnya untuk menerima tawaran yang diberikan Kenny, ditambah masa lalu kelamnya bersama kakak kandung dari ibunya tersebut membuatnya semakin sulit untuk memutuskan semuanya.

Mike yang baru saja selesai meneguk gelas bir terakhirnya menepuk pundak Levi pelan, membuyarkan lamunan Levi tentang apakah ia harus menyelamatkan sendiri kekasihnya itu atau bekerja sama dengan Kenny (lagi)?

"Waktu kita tidak banyak Levi, sudah sehari sejak mereka membawa (y/n).." ucap Mike sambil menatap lurus mata Levi.

Saat Levi kembali menoleh kearah tempat Kenny berdiri, ia lihat Kenny sudah tidak ditempatnya. Terlihat Kenny berjalan terburu-buru memasuki bar dengan handphone di tangannya.

"Levi, kita harus cepat bergegas menuju Hokkaido" ucap Kenny sembari memperlihatkan layar handphonennya yang memperlihatkan kondisi (y/n).

Pupil mata Levi membesar saat melihat sebuah foto yang terlihat jelas di handphone touchscreen milik pamannya itu.

Terlihat mata (y/n) yang sembab menghadap ke kamera dengan mulut terikat kain, kedua tangan dan kakinya terikat tali. Rambutnya yang dikuncir kuda terlihat sedikit berantakan dan sebagian menutupi wajahnya karena posisi tubuhnya yang miring ke arah kanan diatas tempat tidur berseprai putih. Sweater berwarna kuning yang ia gunakan terlihat berantakan dan miniskirt putihnya sedikit tersingkap keatas.

Levi menggebrak meja bar, membuat mata para pengunjung tertuju padanya. Hanji menutup mulutnya dengan kedua tangannya sesaat setelah melihat keadaan memprihatinkan dari perempuan yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu.

"Levi, aku akan memesankan jet pribadi untuk kita semua agar bisa cepat sampai di Hokkaido" ucap Erwin sambil menepuk pundak Levi.

Levi hanya diam dan mengambil handphone yang berada di genggaman Kenny, ia kemudian mengirimkan balasan ke si pengirim foto.

BERANI KALIAN MENYENTUH GADIS ITU DENGAN TANGAN KOTOR KALIAN, AKU PASTIKAN SEMUA ORGAN YANG BERADA DI DALAM TUBUH KALIAN MENJADI SANTAPAN HIU LAUT ESOK HARI

Selesai Levi mengirim sms dengan nada mengancam itu, ia mengembalikan handphone itu ke Kenny lalu bergegas berjalan kearah pintu bar. Sebelum ia meraih gagang pintu bar, ia menoleh kearah Kenny "Kau sudah tau apa jawabanku kan Kenny? Sebaiknya sekarang kita cepat bergegas ke Narita" ucapnya sembari keluar dan masuk ke dalam sedan hitamnya.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Where stories live. Discover now