[7] Kunjungan Tak Terduga

Comenzar desde el principio
                                    

Levi yang berdiri disebelah Hanji kemudian menyilangkan kedua tangannya di dadanya sambil berdecih dan melengos. (y/n) terlihat menunduk karena merasa bersalah telah membuat Levi harus menanggung kecerobohan yang dihasilkannya, dia bahkan rela tidak datang ke meeting pagi tadi.

"Levi? Bukan berarti perbuatanmu tadi benar ya?" ucap Hanji kearah Levi, membuat Levi menyadari bahwa tindakan 'menyentilnya' tadi bisa saja membuat kepala (y/n) malah menjadi semakin pusing.

Levi segera duduk di pinggir tempat tidur dan mengusap kening (y/n) dengan lembut, tak berapa lama (y/n) mendongakkan wajahnya dan menatap kedua mata abu-abu milik Levi sambil tersenyum.

"Maaf ya sayang... aku tidak bermaksud me-"

"It's okay.. Levi" potong (y/n) sambil mengelus pipi Levi.

Terlihat mata Hanji berbinar-binar melihat pemandangan ini, dia lalu mendorong kepala (y/n) dan Levi agar saling berdekatan.

"Kalian berdua ini kelamaan! Udah langsung ciuman dong!" teriaknya.

"OI! Jangan seenaknya menyuruh orang berciuman!!!" ucap Levi sambil mencoba melepas dorongan tangan Hanji dari belakang kepalanya, membuat (y/n) kembali tertawa kecil melihat kedua orang yang sudah berumur ini kembali ke mode : anak-anak umur 10 tahun.

--timeSkip—

Pukul 12.45

"Oke..aku akan memberikanmu libur sampai keadaanmu membaik" ucap Hanji yang sedang duduk di kursi di samping tempat tidur (y/n).

Terlihat senyum mengembang di wajah (y/n).

"Terima kasih Hanji-san! Aku akan kembali bekerja secepatnya!" jawab (y/n) sambil memegang kedua tangan Hanji.

"Ngomong-ngomong, emang kau tidak bisa mengubah shift kerja (y/n) menjadi siang ya? Aku khawatir kalau dia pulang pagi seperti tadi lagi" tanya Levi yang baru saja keluar dari kamar mandi dan kemudian mengambil posisi berdiri disebelah Hanji.

Sebelum Hanji menjawab, (y/n) angkat bicara dan mengarahkan pandangannya ke arah Levi.

"Sebenarnya Hanji-san sudah pernah menawariku untuk mengambil shift siang, tetapi untuk semester ini jadwal kuliahku banyak di siang hari jadi tidak bisa kuambil, Levi" ucap (y/n).

"Tch. Kalau begitu.. bagaimana kalau kau berhenti saja? Aku bisa membayarkan uang kuliahmu (y/n)"

(y/n) spontan menggelengkan kepalanya setelah mendengar perkataan Levi dan Hanji menatap Levi dengan berkaca-kaca sambil memegang kedua tangan Levi.

"Aaaaa....you're so mean shorty!!! Dia itu pelayan wanita terbaikku, aku pasti akan kehilangan banyak pelanggan kalau (y/n) berhenti!" ucapnya, diakhiri dengan 'tch' Levi.

Tak berapa lama Hanji berdiri dari tempat duduknya dan menepuk kedua tangannya di pahanya.

"Yosh, sebaiknya aku kembali sekarang! Kau istirahat yang cukup ya (y/n)! Oh iya... aku yakin lelaki yang kemarin kau temani mengobrol itu pasti akan mencarimu nanti malam..dia bilang kepadaku kalau kau sangat friendly (y/n)!"

Seketika (y/n) sweatdrop saat Hanji menyelesaikan kalimatnya.

"Ha-Hanji-san...." ucap (y/n) sambil menoleh kearah Levi yang terlihat sudah mengeluarkan aura kematian dari sekujur tubuhnya.

--timeSkip—

READER POV

"Oh iya (y/n), jangan sampai Levi tau ya kalau kita pernah bertemu!"

Tiba-tiba saja kata-kata dari Kenny itu terus berulang di pikiranku.

'Memang kenapa kalau Levi tau? Dia kan om-nya? Emang salah?' pikirku.

"(y/n)? Bisa kau beritahu aku siapa laki-laki yang dimaksud Hanji tadi?"

RIP (F/N) (L/N)....

Aku tau dia pasti akan menanyakannya dan aku... tidak mungkin berbohong padanya, dia selalu tau saat aku berbohong.

"Hmm... namanya Kenny, Kenny Ackerman" ucapku kearah Levi yang sedang bersandar di ambang pintu kamar. Dia baru saja mengantar Hanji ke pintu depan tadi.

Kulihat mata Levi membesar saat mendengar nama yang baru saja kusebutkan, dia lalu berjalan kearahku dan meletakkan masing-masing telapak tangannya di pipiku.

"(y/n), berjanjilah padaku untuk tidak menemui orang itu lagi! Dia orang yang sangat berbahaya (y/n), oke...?"

Sekarang giliran pupil mataku yang membesar saat mendengar perkataannya.

"E-eh?"

'Berbahaya? Berbahaya darimana? Yah walaupun wajahnya terlihat menyeramkan..tapi dia baik kok kepadaku' ucapku dalam hati.

Melihatku yang sedang terhanyut dalam lamunanku, Levi menguncang pelan pipiku dan mengarahkan pandanganku ke matanya.

"(y/n)? Kau mendengar perkataanku kan?" ujarnya dengan kecemasan yang terpatri jelas di kedua matanya.

Aku menganggukkan kepalaku. "I-iya Levi..." jawabku pelan dan meninggalkan pertanyaan besar di pikiranku..

Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan Levi dan om-nya itu sih? 
---------------

~ Udah gak penasaran lagi kan siapa yang dateng? XD

~ Gimana menurut kalian chapter ini? Masih belum terlalu seru yah.. soon ya bakal mulai masuk ke konflik! Karena...... karena apa hayoo? XD

~ Seperti biasa kalau mau dilanjut tolong di vomment yah ^^

~ See yaa!^^

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora