[2] Mendadak Ricuh

Start from the beginning
                                    

"Cukup Eren, ada perlu apa kau menelponku?" ujar (y/n) yang sekarang berdiri tak jauh dari sofa tempat Levi duduk.

"Hahaha....maaf-maaf...seru banget abisnya ngejahilin Levi-san..eh tapi bener kan? Dia kewalahan ngelawan kamu sayang?"

"EREN! Kalau nelpon cuma mau ngatain cowo gue doang, mending gak usah nelpon deh!" ucap (y/n) kesal.

"Ow ow ow....aduh...kamu kenapa jadi pemarah gini sih, semenjak jadian sama si om-om pendek itu kamu jadi berubah tau sayang.."

"WOI, LEVI EMANG PENDEK TAPI 'PUNYA' DIA LEBIH PANJANG DARI PADA 'PUNYA' LO EREN!"

KLIK

(y/n) langsung mematikan telpon, membiarkan Eren berbusa diseberang sana. Tak berapa lama terdengar tawa Levi dari belakang (y/n). Wajar saja, Levi mendengar semua percakapan (y/n) dan dia tak bisa menahan tawanya ketika mendengar kata-kata pamungkas kekasihnya yang mungkin membuat Eren K.O. disana.

"Hahaha......bisa-bisanya kamu dulu kepincut sama bocah kampret itu...heran aku..." ucap Levi sambil kemudian kembali menyeruput tehnya dengan cara uniknya.

(y/n) kembali duduk di sebelah Levi dan menggembungkan pipinya.

"Kamu jangan ikut-ikutan bikin aku sebel deh...."

Levi tertawa kecil dan mencubit pipi kekasih tercintanya itu, membuat (y/n) dalam hitungan detik kembali tersenyum.

DERT

Pesan Whatsapp masuk terdengar dari handphone (y/n). (y/n) segera kembali melihat ke layar handphone yang masih digenggamnya itu. Seketika dahinya berkerut saat melihat nama pengirim WA itu.

-

EREN SI PEMUDA TAMPAN : Kok dimatiin sih teleponnya :(

-

(Y/N) : BODO

-

EREN SI PEMUDA TAMPAN : Jangan marah...plis...:( nanti aku nangis nih

-

Belum sempat (y/n) mengetik balasan untuk WA terakhir dari Eren, Levi segera merebut handphone (y/n) dan mengetikkan balasannya.

-

(Y/N) : INI LEVI—UDAH PUAS BELUM GODAIN CEWE GUE?

-

EREN SI PEMUDA TAMPAN : Eh ada om Levi *nunduk* maap om...tadi cuma mau ngasih tau aja, nanti sore ada sparing futsal. Tolong kasih tau cewenya yah om. /pelukciumpelukcium *kabur*

-

(Y/N) : Lu belum pernah kena tampol gue ya ren? Oh iya satu lagi. Ganti tuh nickname WA lu, gak cocok! Nickname yang cocok buat lu tuh "EREN SI BOCAH KAMPRET"

-

(y/n) yang melihat percakapan antara mantan dan kekasihnya itu hanya bisa menahan tawa.

"Aku akan mengantarmu nanti" ucap Levi sesaat setelah Levi membaca sms terakhir Eren yang agak membuat Levi panas, sembari menyerahkan handphone (y/n) ke tangan (y/n).

"Kau yakin?" tanya (y/n) sambil meraih handphonenya dari tangan Levi dan mencoba mengatur nafasnya agar suaranya tidak bergetar karena menahan tawa.

Levi menganggukkan kepalanya lalu merangkul pundak (y/n).

"Aku tidak ingin si sialan Jaeger menyentuhmu dengan tangan kotornya itu, akan aku pastikan kau pulang tanpa sentuhan darinya hari ini" ucap Levi sambil mencium kening (y/n) mesra.

"Huh.....ternyata ke-tsundereanmu itu tidak bisa bertahan kalau sudah berurusan dengan Eren ya" ucap (y/n) sambil tertawa kecil.

--timeSkip—

Pukul 15.00

|Lapangan Futsal Kampus|

(y/n) sudah bersiap dengan seragam futsalnya beserta ban kapten di lengan kanannya. Levi duduk di kursi penonton tidak jauh dari tempat (y/n) dan anggota tim futsalnya duduk. Tim lawan terlihat sedang membentuk lingkaran, mengatur strategi.

Tak berapa lama (y/n) dan kawan-kawannya melakukan sedikit pemanasan di pinggir lapangan menghadap ke kursi penonton, membuat beberapa mahasiswa yang hadir di kursi penonton menelan ludah karena melihat pemandangan indah di hadapannya.

Saat melihat dimana letak Levi duduk, (y/n) melambaikan tangannya ke Levi dan memberikan blow kissnya. Membuat lelaki dengan potongan rambut undercut itu mendapat tatapan cemburu dari sebagian mahasiswa kampus yang mengidolakan (y/n).

Levi hanya berdecih dan memberikan death-glarenya kepada mahasiswa-mahasiswa itu. Mata Levi tidak henti-hentinya mencari keberadaan Eren. Dia ingin memastikan si kapten futsal kampret itu tidak dekat-dekat dengan kekasihnya hari itu.

"Oh..ternyata kau ikut ya Levi-san!"

Tiba-tiba terdengar suara yang sangat Levi tidak ingin dengar saat itu dari arah belakang. Saat Levi menoleh, terlihat Eren dengan seragam futsalnya sedang berdiri di tangga hendak turun ke arah kursi pelatih dan tim futsal (y/n) berada.

Levi segera berdiri dari tempat duduknya dan menarik kerah baju Eren lalu menatap mata Eren dengan tatapan kematiannya.

"Berani lu deket-deket cewe gue, gue pastiin lu pulang tinggal nama!"

Tak berapa lama muncul Jean dan Marco yang dikenal sebagai anggota tim futsal pria dari kampus (y/n) mencoba melerai Levi dan kapten timnya itu.

(y/n) yang mendengar teriakkan kekasihnya itu segera berlari menuju TKP. Tapi sayangnya ia berlari menaiki beberapa anak tangga dengan terburu-buru.

Hingga tak sengaja ia berlari melewati 1 anak tangga dan membuatnya kehilangan keseimbangan, dengan reflek ia memegang orang yang berdiri lebih dekat dengan dirinya. (y/n) segera menutup matanya sambil menarik kerah baju orang itu dari belakang sehingga...

BRAK

Mereka berdua terjatuh dengan posisi (y/n) berada diatas orang itu sambil memeluknya erat, kedua tangan orang itu memegang erat pinggang (y/n).

Saat (y/n) membuka matanya.. terlihat senyuman bahagia dari wajah orang itu..

"E-EREN!"

----------

~ Ini kenapa judul chapternya selalu berawalan mendadak yah? T_T berasa kayak tukang tahu dah Author...XD /abaikan

~ Gimana menurut kalian chapter ini? Bagus gak? ^^ 

~ Ayo di vomment kalau mau dilanjut :D

~ See yaa di chapter selanjutnyaaa semua ^^

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Where stories live. Discover now