"Mom aku ingin bermain ice skating!" Rengek seorang anak kecil sambil menarik-narik tagan ibunya.
"Mom tidak bisa, nanti jika mom jatuh, kau juga akan jatuh," ia menunduk dan mengelus pipi anaknya.
Aku melihati kedua manusia itu. Seketika aku teringat ibuku. Aku ingat pertama kalinya aku jatuh saat bermain sepatu roda. Aku menangis dan ia memelukku. Dia berkata 'tidak apa, kau akan jadi hebat nantinya'. Tapi nyatanya, aku tidak pernah lagi bermain hal sejenis itu. Itu membuatku takut. Aku tau tidak masuk akal. Tetapi entahlah. Kadang di malam beratku, aku merindukannya.
"Gwen?" Gillian membuyarkan lamunanku.
"Ya?"
"Anak itu memberiku ide. Let's go."
Gillian berdiri dan kami keluar dari Loeb Boathouse. Aku berjalan iseng sambil menendang salju. Tidak sengaja, salju itu mengenai kaki Gillian. Ia membalasnya. Aku kemudian menjauh dan melemparinya segemggam salju. Ia membalasnya. Sampai seroang ibu-ibu marah karena lemparanku meleset, barulah kami berhenti.
"Kami minta maaf ma'am," ujar Gillian dengan sopan.
Kami sampai di Wollman Rink Central Park. Dan seketika aku tau ini ide yang buruk. Aku tidak mau melakukan ini.
"Tolong jangan katakan kita akan bermain disini," kataku sambil mengikuti Gillian yang berjalan masuk.
"Bagaimana kalau iya?"
"Aku tidak mau."
"Kenapa? Skating itu sangat seru Gwen!" Gillian bersemangat.
"Tidak, tidak. Aku tidak mau mencobaya," aku yakin wajahku nampak horror sekarang.
"Ayolah, Gwen. Aku mohon. Aku akan menuntunmu."
Aku berbalik membelakangi Gillian, mengerang kesal, lalu kembali menghadapanya dan tersenyum. Oke, aku tidak jelas. "Baiklah."
"Yay!" Gillian bersorak mengangkat kedua tangannya. Ia menarik tanganku untuk mencari sepatu yang pas. Aku melihat sepatu bewarna putih dengan seluncuran yang bewarna pink. Sepatu itu beda dari yang lainnya. Seorang Gwen harus menakai itu.
"Aku mau yang itu," aku menunjuk sepatu tadi.
"Sewanya lebih mahal," ujar pemilik rental.
"Kenapa? Apa yang lain bisa menyebabkan kutu, kadas, kurap, kapalan?"
Gillian menahan tawanya, padahal aku sedang serius.
"Itu diberishkan setiap seseorang sudah memakainya."
"Oke, berapapun--"
"Aku yang bayar," potong Gillian lalu dia mengambilkan sepatu itu untukku. Sebelumnya, aku sempat melihat dia membayar ke kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]
FantasyGwen Kruger. Gadis kaya raya manja yang sangat nakal dan sulit diatur, membuat ayahnya yang selalu sibuk bekerja kewalahan dibuatnya. Sampai suatu saat, ia mendatangkan salah satu pegawai terbaiknya; Harry Styles. Laki-laki tampan pekerja keras dan...
19. 19 Abandoned Letters
Mulai dari awal