Senyuman Baekhyun semakin melebar dan bahkan mungkin bisa mencapai kedua telinganya. Secara tiba-tiba ia mencium pipi kiriku.

“Sampai nanti, Taengoo,” ucapnya sambil mengusap rambutku lalu kemudian berjalan pergi.

Aku tersenyum atas nama panggilan yang diberikannya pada ku. Rasanya sangat-

Apa yang kau lakukan disini?!

Aku mendengar Baekhyun berbicara dengan seseorang. Nada yang digunakan Baekhyun sangat menerangkan bahwa ia tidak suka dengan keberadaan seseorang tersebut disini.

Aku merasa penasaran dan memutuskan untuk melihat siapa yang datang. Ternyata Yoona.

“Aku ingin menemuimu. Kau sedang ingin pergi ya?” tanya Yoona.

“Ya. Pulanglah Yoong,” jawab Baekhyun.

Yoong?

“Baek,” panggilku, membuat Baekhyun menoleh kebelakang, kearahku. Aku berjalan menghampirinya dan berdiri dibelakangnya. “Sedang apa dia disini?” tanyaku.

“Tidak tahu. Ketika aku membuka pintu dia sudah disini,” jawab Baekhyun.

“Bagaimana kalau kita pergi bersama Taeyeon?” ajak Yoona, membuatku terheran-heran.

Aku mengerutkan dahiku. “Apa?” tanyaku dan Baekhyun bersamaan.

Yang kutahu dari gadis ini adalah ia tergila-gila dengan Baekhyun dan menyuruhku untuk menceraikannya.

Apa yang terjadi? Mengapa Yoona tiba-tiba mengajakku pergi bersama?

“Aku ingin memperbaiki hubunganku denganmu. Anggap saja ini permintaan maafku telah berkata yang tidak-tidak saat makan malam waktu itu,” Yoona menjelaskan dengan senyum malaikat.

Gadis ini tersambar petir atau apa? Apakah dia serius?

“O….ke?” aku menjawab, tidak yakin dengan jawaban ku sendiri. Aku dan Baekhyun menatap satu sama lain dan dari wajahnya terlihat bahwa ia tidak senang dengan jawabanku.

“Baekkie, bisakah kau mengantar kami ke mall?” tanya Yoona.

Baekhyun masih belum mengalihkan pandangannya dariku dan aku mengangguk padanya, mengatakan untuk menuruti kemauan Yoona.

Baekhyun menghela napasnya dalam-dalam atas keputusanku.

“Baiklah. Ayo. Dan Yoona, panggil dia kakak. Kau lebih muda darinya,” ucap Baekhyun dengan nada datar. Aku mengambil jaketku dari gantungan di dekat pintu dan berjalan disamping Baekhyun menuju mobil.

*****
Kami sampai di mall beberapa saat yang lalu dan Yoona sangat baik padaku. Ia mengajakku mengunjungi hampir semua toko dan berperilaku seakan-akan kami teman baik. Kurasa dia memang ingin memperbaiki hubungan kami. Mungkin aku harus memberinya kesempatan.

“Kak, menurutmu mana yang cocok untukku?” tanya Yoona untuk yang kesekian kalinya. Pertanyaan itu terus terlontar darinya setiap kami memasuki sebuah toko. Aku tidak tahu berapa banyak uang yang dimilikinya. Ia sudah membeli banyak namun masih ingin membeli yang lain.

Aku memilih asal dan bahkan tidak mempertimbangkan model atau warnanya. Aku sudah terlalu lelah dan lapar untuk memikirkan hal itu. Ini sudah lewat jam makan siang dan kami, atau Yoona, masih sibuk memilih-milih baju.

“Yoona, bisakah kita makan? Aku lapar,” aku mengeluh padanya.

“Baiklah. Aku akan membayar ini terlebih dahulu. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu,” ucapnya berjalan menuju kasir.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang