16. Free for the Night

Start from the beginning
                                    

"Bukankah berbeda itu bagus?"

"Fu--" seorang pelayan membawakan pesanan kami, dan ia menyelamatkanku dari peringatan Swear Word Harry.

"Kita benar-benar harus kembali," aku memelas, "ku mohon."

"Bagaimana jika aku beri pilihan?"

"Pilihan apa?!"

"Pergi ke sekolah dengan keadaan begitu dan kau bebas melakukan apapun malam ini atau, kembali dan--tidak ada apa-apa."

Apapun yang aku inginkan. Ini kesempatan yang bagus untuk menipu Harry.

"Oooooookay. Okay. Aku setuju."

Mulut Harry membentuk sabit lalu mendorong piring kepadaku, "makan pancake-mu."

"Aku tidak ingat memesan red velvet pancake," ucapku untuk mengalihkan perhatiannya. Dibawah meja, aku mengirim pesan untuk Carmen dan Helen.

Gwen: Datanglah lebih pagi, siapkan makeup bag kalian di toilet koridor 7.

"Kau ingin yang original?" Ia menyodorkan piringnya.

"Setengah red velvet pancake dan setengah original pancake untuk kita berdua."

***

"Wow aku tidak mengenalmu," ujar Helen ketika aku masuk ke dalam toilet.

"Thanks," ucapku sarkastis lalu menyambar makeup bag mereka.

"Dan kau berpakaian seperti seorang nerd," tambah Carmen.

"Yayaya, yang aku butuhkan sekarang hanyalah kacamata," aku mengoleskan bedak sambil melihat kaca, mengabaikan mereka.

"Seriously, Gwen. Apa yang terjadi padamu?"

"OH! Semuanya!" Jawabku mulai kesal. Aku butuh konsen agar makeup ku sempurna.

"Kau terima begitu saja?"

"Kau tidak bisa begini--"

"Hentikan, oke!" Aku berbalik menghadap mereka. "Kalian pikir aku mau semua ini?! Bisakah kalian diam?"

"We're leaving," desah Carmen lalu maju mengambil makeup bag miliknya dan Helen dan bergegas keluar pintu, diikuti Helen.

"I still need those shits," aku memutar mata. Carmen mengabaikanku sedangkan Helen masih berbaik hati untuk melemparkar makeup bagnya untuk aku tangkap, walau wajahnya menyebalkan.

"Bitches," desisku setelah pintu kamar mandi tertutup.

***

"Jadi, Styles, kapan aku bisa kembali memulai hidup bebasku?" Aku menghempaskan diriku ke sofa oranye.

"Dimulai dari jam 6. Dan berakhir jam 12. Bersabarlah, kau masih mempunyai agenda untuk dilakukan," ujarnya dan aku sendiri hanya melihatinya mondar-mandir memindahkan satu barang dari suatu tempat ke tempat lainnya.

"Kemarilah," perintahnya di dekat kulkas.

"Do i look care, bruh?" Aku memberinya wajah datar.

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Where stories live. Discover now