57 (Flashback)

1.3K 83 0
                                    

"Elaine diculik!!" Ucap Hamids ngos-ngosan sambil menunjukkan tulisan yang ada di HPnya pada semuanya.

Tentunya ucapan itu mengagetkan semuanya. Tidak percaya Gracia dan Deni memegang tangan Hamids dan melihat HP Hamids.

"Joitus." Ucap Deni.

Langsung saja semuanya melihat HP mereka masing-masing.

"Hmm."

Deva menghela nafasnya lalu menatap Michelle, Michelle hanya menggeleng.

"Gracia!" Panggil Deva tiba-tiba kagetkan Gracia yang sedang melihat HPnya. "Titip Michelle."

Gracia mengangguk lalu menghampiri Michelle, Deva menatap sejenak gadis itu lalu kembali memberi arahan.

"Shan, jagain Kak Ve. Nanti Boby akan kabarin lo." Deva menatap Deni dan Hamids. "Nob, Mids. Bantu gw, kita berpencar cari Elaine. Jangan lupa telepon Kak Naomi."

Keduanya mengangguk mantab.

"Eumm, tapi-"

Hamids terlihat ragu mengucapkan kata-katanya. Melihat Hamids ragu, Deva kembali membuka HPnya entah apa yang dilakukannya.

TING!!

Bunyi notif di HP Hamids, terlihat ada satu undangan grup dari Deva yang diterimanya.

"Itu grup chat Kak Deva dan yang lainnya. Join dan kabarin kesitu."

"Wow!"

Hamids terlihat begitu girang diundang dan bisa 'bergabung' dengan Deva padahal itu hanya di aplikasi chating. Gracia langsung memukul pundak kekasihnya itu.

"Bukan saatnya untuk girang." Omelnya.

"Gw ke Selatan. Nobi ke Barat dan Hamids ke Timur. Sementara para cewek menunggu di taman J. Dan lo, By-"

Deva menatap Boby, Boby hanya mengangguk dengan cepat tinggalkan semuanya. Mata Deva dan Veranda sempat bertemu, senyum tipis keduanya dipamerkan.

"Ayo!" Ajak Deva pada Hamids dan Deni.

Veranda terus menatap kepergian Deva yang perlahan hilang setelah mengusap lembut kepala Michelle, sedikit menyakitkan baginya.

Saat teman-temannya sudah pergi keluar dari Joifuru untuk mencari Elaine, Boby masih ada di sekolah besarnya mencari seseorang. Orang lain yang harusnya lebih dahulu tahu.
"Sepertinya terburu-buru?" Tanya Viny dari kejauhan.

Boby menghentikan larinya, lalu menatap gadis itu. Yang sedang bersama dengan pengurus-pengurus Joitus disana. Ada Yovie, Hanna, Sinka, Ayana dan Lidya juga tentunya.

"Panik banget sih sama hilangnya gadis bebek itu." Ucap Sinka kali ini dengan sinisnya.

"Ckck Boby. Udah punya cewek kan, ya? Kok masih mikirin yang lain?" Tanya Lidya.

"Mereka emang geng playboy sok keren! Shania aja udah gw peringatin, tetep aja suka. Heran gw." Ucap Hanna.

Tapi, Boby hanya diam memperhatikan keenamnya secara bergantian.

"Kalau cari Farish, dia ada di perpustakaan. Hahaha aneh, ya?" Kali ini Yovie berbicara, memberitahukan keberadaan Farish.

"Tapi, kalian bilang pengurus Joitus gak ada yang bisa dipercaya, kan?" Viny kembali bertanya, menatap Yovie lalu tersenyum, begitu juga dengan Yovie. "Jadi, apakah mantan anggota kami ini memilih percaya pada kami? Atau dengan soknya mencari Farish di tempat lain?" Tanya Viny kembali dan tersenyum pada Boby.

Joifuru High SchoolWhere stories live. Discover now