26

1.4K 111 1
                                    

Keadaan kembali membaik. Berita tentang 'cinta segiempat' itu hilang dengan cepat bagaikan diterpa angin yang sedang berhembus. Keempat sekawan itu kembali berkumpul, bersama dengan 3 gadis yang terasa sudah jadi bagian dari mereka. Tapi, itu tidak membuat para idola itu lolos dari Joitus. Veranda dan Deva yang akhirnya terang-terangan menunjukkan hubungan mereka itu, kembali jadi pembicaraan dan pemberitaan di Joitus. Berita bahwa hubungan Farish dan Naomi juga sempat kembali muncul. Namun, kali ini keduanya tidak menghindar atau marah-marah seperti dulu. Melainkan menunjukkan pada semuanya bahwa mereka hanya bersahabat.

Kegiatan belajar-mengajar kembali seperti biasanya. Ujian Tengah Semester kali ini, kembali terlaksana. Seperti biasa, mereka disatukan dengan adik kelas atau kakak kelas mereka yang berbeda jurusan dalam satu kelas.

Hari terakhir UTS, para murid terlihat begitu girang. Sambil menguap dan meregangkan tangannya, Farish lalu tiduran dengan tangannya sebagai bantal. Farish melihat adik kelas disampingnya yang sibuk merapihkan barang-barangnya dan mengoceh seorang diri.

"Aduh! Cepet-cepet, keburu nanti Michelle marah-marah. Pusing." Adik kelas Farish itu terlihat terburu-buru memasukkan alat tulisnya dan menaruh di tasnya. "Ilen, Kwekku. Tunggu aku!!" Gadis itu berteriak sambil berlari keluar ruang ujian.

Sementara itu, Shania ternyata satu ruang ujian dengan Hamids. Adik kelas yang mengidolakannya dari dulu.

"Kak Shania." Sapa Hamids sambil tersenyum pada gadis pemilik 'eye smile' yang duduk di hadapannya.

Shania yang sedang mengobrol dengan Hanna dan Ayana, langsung membalikkan badannya.

"Terima kasih, Kak." Hamids membungkuk hormat pada Shania. Sekali lagi, tersenyum sebelum berlari keluar ruangan tersebut.

"Lo kenal, Shan?" Tanya Hanna, Shania hanya mengangkat bahu tanda tak tahu.

Sementara saat Shania kembali asik mengobrol dengan Hanna, Ayana, juga Jeje dan Gaby yang menghampiri mereka. Sang kekasih yang duduk paling depan di ruang ujiannya, hanya melamun dan menggunakan tangan kanannya untuk menopang wajahnya. Terus terdiam menatap papan tulis yang tidak ada tulisan apapun. Membuatnya jadi perhatian adik kelas yang duduk agak jauh di belakangnya.

"Ilen!! Kwekku!" Teriak seorang gadis buyarkan lamunan Boby.

Terlihat berdiri di depan pintu, Andela bersama Gracia dan Hamids perlahan masuk ke dalam.

Saat Boby melihat ke belakang ternyata mereka menghampiri Elaine.

"Kwek! Aku kangen!"

"Tiap hari kan kita pulang bareng." Ucap Elaine datar.

Boby terus memperhatikan keempat adik kelas yang mengobrol itu. Andela yang terlihat manja pada Elaine yang terus mengabaikannya. Gracia dan Hamids yang berdiri menempel sambil berpegangan tangan di hadapan mereka.

Perlahan Boby bangkit dari duduknya, mulai melangkahkan kaki-kakinya.

"Kak Boby!" Panggil Hamids, hentikan perjalanan Boby yang sudah di dekat pintu.

"Terima kasih!" Hamids dan Gracia membungkuk hormat pada Boby bersama.

Boby hanya menaikkan salah satu sudut bibirnya, tersenyum manis dan kembali melanjutkan perjalanannya.

Saat di depan ruangannya, Boby berpapasan dengan Michelle. Gadis itu melewati Boby dengan tatapan malas yang diberikannya. Tanpa peduli, Boby kembali melanjutkan perjalanannya. Lagi, dia berpapasan dengan seseorang. Seorang bertubuh ramping dan tinggi yang sekilas mirip dengan Boby, bedanya orang ini adalah perempuan berwajah manis, bernama lengkap Ratu Vienny Fitriliya.

Joifuru High SchoolWhere stories live. Discover now