10

1.5K 112 3
                                    

Di tengah obrolan ayah-anak itu, sebuah HP tiba-tiba berbunyi, lantunkan sebuah nada dering dengan lagu berbahasa Korea. Deva langsung memgambil HP yang ada di dekatnya itu, terlihat nama 'Boby C' di layar Iphone milkinya itu. Dengan cepat, Deva mengangkat teleponnya.

"Yoo, Boby! Kenapa? Udah mau jalan kesini?"

"Hahaha. Gak, belum kok. Masih pagi ini." Jawab suara diseberang sana. "Gw lagi nemenin Aby main PES, nih." Lanjutnya

"Hoh. Terus kenapa telepon? Ada masalah?"

"Gak kok, Va. Cuman mau tanya udah ada yang dateng?"

"Belom! Parah nih. Jangan dulu dateng juga deh, belum siap. Oh iya By-" Deva terlihat ragu untuk melanjutkan atau tidak, apalagi anaknya masih ada di sebelahnya. "Gak apa-apa kan ya, kalau gw ceritain soal kita ke anak gw?"

Boby diam, sejenak berpikir. "Cerita soal apa? Semuanya?" Dengan cepat Deva menjawab 'Huuh'. "Yah, kalau lo ngerasa itu gak apa-apa. Yah, ceritakan aja."

"Lo sama Shania gak apa-apa kan, nih?"

"Hmm. Tenang aja, Va. Gw gak apa-apa. Shania juga pasti ngerti. Yah, kalau dia kenapa-kenapa biar gw yang urus."

"Thanks ya, By"

"Sip." Boby pun memutus sambungan telepon diantara keduanya.

"Pah kenapa? Om Boby marah, ya? Aby ada disana gak? Mereka kapan dateng?"

"Kamu ini kalau nanya satu-satu dong, sayang." Deva mengacak-acak rambut anaknya itu. "Gak kok. Om Boby gak marah, Aby ada lagi main PES katanya."

"Heum. Pantes chat aku gak di bales-bales." Deva hanya tertawa melihat anaknya yang sedang mengalami cinta monyet itu, mengingatkan tentang dirinya sendiri.

"Udah gak usah ngambek gitu. Mau tahu kelanjutannya, gak?"

"Eumm habisnya... Yaudah deh. Ah, lanjutin aja, Pah." Deva kembali melanjutkan kisah awal percintaan sahabat baiknya itu......

Joifuru High SchoolTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon