33 (Now)

1K 75 0
                                    

Lagi, Handphone Deva kembali berbunyi. Kali ini terlihat tulisan nama 'G Farish' di layar sentuh HP Deva itu. Dengan cepat Deva mengangkatnya.

"Halo, kenapa Rish?"

"Udah pada dateng?"

"Udah, tinggal-" Deva mencoba menghitung berapa kepala rumah tangga yang ada disitu. "Tiga keluarga lagi aja nih."

"Lah? Itu mah tinggal kita-kita aja!"

"Hahaha! Oh iya, Rish..." Deva terlihat berpikir.

"Kenapa, Va?"

"Sebelumnya gw minta maaf." Farish tidak menjawab. "Gw, cerita ke anak-anak, bukan cuman anak gw juga. Cerita soal kita semua, gak apa-apa. kan?"

"Gw sama anak-anak disini, pasti gak apa-apa. Karena cerita yang lalu itu, soal lo, kan?"

"Iya, sih. Tapi, gw tetep minta izin. Gimanapun lo semua juga pada terlibat, kan. Jadi, gw minta tolong sampein ke istri lo dan yang lainnya."

"Oke, Va. Gw pasti sampein."

"Makasih ya, Rish."

"Yaudah. Eh udah dulu, istri gw manggil. Nanti kalau udah kelar, kita langsung cabut. Bye!"

Sambungan telepon itu dimatikan Farish.

"Farish kenapa? Sama Nobi?"

"Iya, bareng Nobi. Mereka udah kumpul. Mereka kesini setelah urusannya selesai."

"Om, ceritanya gak lanjut?" Tanya Aby.

"Pah?"

"Iya, iya. Ceritanya lanjut kok. Tapi mundur dikit, ya."

"Mundur?" Kaget ketiga anak remaja yang mendengarkan cerita itu bersama.

"Iya. Awal Om Deva dipanggil 'K'."

"Wah! Seru nih pasti!" Girang Aby.

"Lumayan." Deva menghela nafasnya. "Tapi, cerita ini semua untuk pembelajaran kalian. Bukan, untuk membuat kalian membenci orang tua kalian. Kalian mengerti."

"Mengerti!" Jawab Aby kencang.

Sementara kedua gadis yang duduk bersamanya hanya mengangguk.

"Baiklah. Jadi, setelah Om Deva menyelamatkan Tante Michelle dulu..."

Ceritapun berlanjut......

Joifuru High SchoolWhere stories live. Discover now