56 (Now)

1.2K 88 5
                                    

"Ahh!" Deva menghela nafasnya. "Haus, ya." Meminum sampai habis minumannya.

"Jadi, setelah pertemuan itu. Papah Mamah menikah?"

"Om Boby sama Tante Shania duluan, sih. Baru Papah sama Mamah. Yang terakhir, Tante Andela sama Om Revan." Jawab Deva.

"Tapi, Om. Kenapa ceritanya harus dilongkap kalau berakhir bahagia?" Tanya Shaby.

"Karena cerita dengan akhir bahagia selamanya itu cuman ada di dongeng."

"Jadi, ada sesuatu yang menyedihkan yang terjadi? Berhubungan dengan Tante Veranda?" Deva hanya diam menatap anaknya dengan raut wajah yang aneh.

"Hey, detektif kecil!" Panggil Deva pada Aby. "Mungkin Aby udah tahu cerita seperti apa yang dilongkap. Jadi, Om mau minta tolong sesuatu. Untuk kamu juga Shaby. Mungkin juga nanti pada Andrew, Demian dan Helena." Deva menatap anaknya. "Agar kalian tetap selalu bersama, saling menguatkan dan cerita ini, untuk pembelajaran." Deva mengusap lembut rambut anaknya. "Kamu juga, Verichella." Deva tersenyum pada anaknya.

Untuk pertama kalinya di hari itu, Deva memanggil nama anaknya secara lengkap.

Deva mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum kembali memulai ceritanya. Namun, tanpa disadarinya justru air mata yang menetes. Kagetkan semuanya.

"Ma-maaf." Deva bangkit dari duduknya, dan pergi dari sana.

Melihat itu, Michelle mengejar suaminya. Tinggalkan anak mereka dalam kebingungan.

"A-Ada apa sama Om Deva?" Tanya Shaby pada kedua orang tuanya, yang hanya diam.

Sementara itu, Deva yang sedang mencari udara segar di halaman belakang rumahnya berusaha untuk menenangkan diri.

"Papah gak apa-apa?" Tanya Michelle sambil mengusap lembut punggung Deva.

"Papah gak apa-apa, kok. Mah." Deva menatap lembut wanita disampingnya itu. "Mamah sendiri?"

"Hmm. Semoga Mamah juga gak apa-apa." Michelle tersenyum lembut pada Deva.

"Peluk?" Pinta Deva.

Tanpa menjawab iya atau tidak, untuk beberapa saat keduanya berpelukan begitu erat. Suasana di ruang keluarga Deva masih hening. Para orang tua di tempat itu terlihat ragu dan berpikir kembali untuk menceritakan cerita selanjutnya. Padahal anak mereka terus meminta.

"Pah, ceritanya gak Papah aja yang lanjutin?" Tanya Aby.

Boby terlihat berpikir.

Saat Boby ingin berbicara, Deva memtongnya. "Gak usah, By." Ucap Deva yang telah kembali. "Biar gw yang menceritakannya."

Boby langsung menatapnya.

"Lebih baik, gw yang cerita, kan?"

Deva tersenyum pada Boby.

"Baiklah, kita akan mundur jauh. Saat Om Hamids ini datang memberi kabar mengenai peculikan Tante Elaine-"

Cerita yang terlewatkan itu, akhirnya di ceritakan......

Joifuru High SchoolWhere stories live. Discover now