32

1.1K 90 0
                                    

Weekend telah kembali menjadi Weekdays. Semenjak double date itu, Deva dan Veranda tidak bertemu lagi. Veranda bilang dia disibukkan dengan tugas kuliahnya. Dan itu membuat Deva khawatir dan menyendiri selama istirahat sekolah di atap sekolah mereka.  

“Hei, Va.” Sapa Boby sambil menghampiri Deva dan berdiri di sampingnya.

Deva hanya melirik sekilas pada Boby dan kembali memandangi pemandangan di bawahnya.

“Kenapa? Masih galauin Jessica SNSD?” Tanya Boby sambil tertawa kecil.

Deva hanya menggeleng.

“Lalu? Jessica Veranda?”

Deva kembali menggeleng. “Iya. Itu iya. Tapi ada yang lain.”

“Yang lain?”

“Heeh.” Jawab Deva singkat dengan sebuah anggukan. “Eh? Jangan salah paham. Bukan berarti gw mikirin yang lain.” Deva terlihat panik dan menatap Boby. “Masih ada hubungannya sama Ve, kok.”

“Hmm. Tapi lo gak apa-apa, kan? Karena, Kak Ve khawatir.”

“Ve khawatir? Dia lebih mengkhawatirkan.” Boby hanya menatap Deva dalam diam. “Waktu itu, kita ketemu Andela. Dan Ve langsung berubah. Terus lagi, Ve nyebut kata sepupu. Emangnya Andela sepupu siapa? Waktu itu Viny juga ngomong gitu. Lo tahu, By?”

“Hmm. Kalau memang Andela sepupu Kak Ve-”

“Eh? Andela sepupu Ve?”

“Kalau, Va. Kalau iya, berarti harusnya kita berdua udah kenal.” Deva mengangguk menyetujui. “Kecuali masih ada hal lain yang kalian bertiga sembunyikan.”

“Hah? Bertiga? Gw juga? Gw gak ada kok.”

“Gak ada? Kalau begitu kenapa setiap gw tanya soal Mi-”

“Aduh! Ya, ampun gw ada tugas. Sorry, By. Gw duluan, ya.” Deva langsung berlari pergi, lagi seorang Deva menghindar.

Disisi lain, tidak hanya seorang Deva yang ‘menggalau’ tapi juga Michelle. Yang kini hanya duduk bengong dan terdiam di bangkunya. Ada Andela dan juga Gracia disana yang hanya saling tatap tidak tahu apa yang terjadi dengan Michelle.

“Lele. Le?” Panggil Andela dengan nada girang pada Michelle.

“Syel? Misyel.” Kali ini Gracia yang memanggil, namun tetap diabaikan. Michelle masih melamun entah apa yang dipikirkannya.

“Syel, HP lo bunyi.” Ucap Gracia kembali.  

Akhirnya Michelle bergerak, HP yang sedari tadi hanya diputar-putar olehnya akhirnya dimainkan.

“Lagi-lagi sampah.” Ucap Michelle pada dirinya sendiri sambil melihat bacaan di HPnya.

Michelle lalu membuka Joitus.

“Aha! Apa ini?”

Michelle tersenyum sendirian, buat Gracia dan Andela saling tatap bingung kembali.

“Gimana kalau kita naikin pamor kita?” Tanya Michelle tiba-tiba.

“Hah? Dengan cara?” Tanya Gracia bingung.

“Ini.” Michelle menunjukkan sesuatu yang ada di HPnya.

“Itu? Apa?” Tanya Andela buat Michelle sebal.

“Hah. Udah lo ikut aja, karena pemeran utama kita itu-” Michelle menghentikan perkataannya dan hanya tersenyum licik.

“Gre, kamu ngerti?” Bisik Andela pada Gracia.

Joifuru High SchoolDove le storie prendono vita. Scoprilo ora