Mata gadis itu terlihat berbinar menunggu jawaban Deva. “Yah. Begitulah.” Jawab Deva sambil menggaruk lehernya yang sebenarnya tidak gatal. “Ahh! Iya. Deva.” Deva menjulurkan tangannya dan tersenyum, terlihat keren dan begitu mempesona.

“Michelle.” Jawab gadis itu, menyambut uluran tangan Deva.

Sebuah jabat tangan yang mengawali semuanya.

Keesokan harinya, keduanya kembali bertemu, ditempat yang sama, diwaktu yang sama. Mengobrol dengan lancar dan santainya satu sama lain, sambil menonton beberapa Music Video dari boyband Big Bang bersama.

“Emm. Kak Deva.”

“Kenapa, Dek? Aneh ya ngobrolin K-Pop sama cowok?”

“Emm. Gak kok, emang kaget aja sih. Lihat Kak Deva waktu itu serem kaya security. Tapi, hatinya SNSD Yuri.” Michelle pun tertawa cekikikan.

“Wah! Sial! Tapi Kak Deva masih macho kok!”

“Iya. Iya. Percaya.” Keduanya diam sejenak. “Kak De-”

“Panggil Oppa.” Canda Deva memotong perkataan Michelle, entah kenapa timbulkan rona merah di pipi gadis itu mendadak. “Ahahaha canda kok. Tapi kalau Michelle mau juga gak apa-apa.”

*oppa: panggilan dari perempuan kpd laki2 yg lebih tua (bukan kandung)

“Op-op-op-oppa Gangnam Style! Apa opor ayam? Enak tuh. Jadi laper.” Ucap Deva meledek, masih menertawakan adik kelasnya yang penggemar K-Pop dan J-Pop itu.

“Oppa!!” Kesal Michelle tiba-tiba.

“Nah itu bisa nyebut juga akhirnya.”

“Ihh! Emang bisa!” Kesal Michelle sambil memukuli pundak Deva.

Hal sepele yang mengakrabkan keduanya, juga hal yang menjadi kesalahan awal Deva dalam hubungan mereka.

Semakin lama, hubungan keduanya makin akrab. Semua itu terjadi setelah Michelle menginginkan Deva mengajarinya dance. Semenjak itu pertemuan mereka jadi lebih sering walau tidak setiap hari.

“Jadi, gimana? Udah hapal belom?”

“Udah kok. Nih liat.” Michelle pun mengulang gerakan dance yang diajarkan Deva.

“Hebat ju-”

BRAK!!!

Tiba-tiba tubuh Michelle terjatuh, dengan cepat Deva menghampiri gadis itu.

“Dek, kamu kenapa?”

“Gak apa-apa kok, Oppa. Kayanya aku kecapean aja.”

“Yaudah, kita pulang aja, ya?” Deva merangkul Michelle, membangunkan gadis itu.

Seperti biasa. Jika keduanya latihan bersama, Deva akan mengantarkan Michelle pulang dengan sepedanya. Karena supir Michelle diperintahkan untuk pulang terlebih dahulu.

Oppa. Emangnya gak berat, ya?” Tanya Michelle saat keduanya sedang diperjalanan.

“Gak kok biasa aja. Kayak baru pertama kali aja sih. Lagian rumah kamu kan gak jauh.”

“Bohong banget. Aku aja naik mobil sejam.”

“Iya, itu karena naik mobil, muter-muter jadi lama. Kalau naik sepeda bisa lewat jalan tikus tahu. Jadi lebih cepet!”

“Iya aja deh.”

Tak berapa lama, keduanya sampai di rumah besar Michelle yang bagaikan istana.

Joifuru High SchoolWhere stories live. Discover now