Chapter 18

0 0 0
                                        

Novel: Zenn Elemental
Chapter 18 – Rumah Horor di Tubuh Kota

Bel pulang akhirnya berbunyi.

“Kriiingggg!!”

Seluruh murid melompat dari kursinya… tapi harapan mereka hancur dalam satu detik.

Pak Gutor berkata dengan tenang,
“Untuk PR, soal nomor 21 sampai 40. Dikerjakan lengkap. Besok dikumpulkan.”

Zenn, Vino, dan Fauzan langsung pingsan di tempat.

“Kenapa tambah banyaaaak…”
“Pak… ampun pak…”
“Aku belum sempat bernafas dari yang tadi…”

Tiga sekawan itu terkapar tak berdaya.

Sementara itu, Vina dan Viola malah bersorak kecil.

“Yeay, PR MTK lagi!”
“Makin asik nih!”

Seluruh kelas menatap mereka seperti melihat makhluk dari planet lain.

---

Perjalanan Pulang

Setelah pulih dari pingsan singkat, mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Zenn dan Fauzan pergi lewat arah kiri.
Viola dan Vina lewat arah taman kota.
Sementara Vino memilih jalan pulang ke arah yang jarang ditapaki murid lain.

Rumah Vino memang berbeda…

Bukan rumah mewah.
Bukan rumah biasa.
Melainkan… rumah tua besar yang tampak seperti rumah hantu.

Pagar karat.
Jendela gelap.
Pohon besar meranggas seperti cakar.
Bunyi krak-krak angin yang bikin bulu kuduk merinding.

---

Zuzu dan Brow Menguntit

Dari balik semak, Zuzu dan Brow masih menguntit, mencari informasi tentang teman dekat Zenn.

Zuzu berkata pelan,
“Hm… jadi ini rumah si Vino. Tempatnya… agak menyeramkan, tapi tidak masalah!”

Brow melihat rumah itu lalu…
langsung gemetar.

“Bos… saya rasa kita cari info besok aja gimana?”

Zuzu memelototinya. “Penakut! Aku tidak takut tempat begini.”

“Yakin, bos?” tanya Brow ragu.

“Tentu sa—”

Tiba-tiba…

DORRR!!

Pintu rumah Vino terbuka sendiri dengan keras.
Angin dingin berhembus.
Lampu teras menyala dan mati berkedip-kedip seperti film horor.

Dari dalam terdengar suara:

“Haaaahhhh….”

Zuzu langsung pucat.
Brow: “Bos… suara apa itu?”

Zuzu berusaha tegar. “A-aku tidak takut!!”

Tiba-tiba dari jendela muncul bayangan besar dengan mata menyala merah.

“GARAAAHH—!!!”

Zuzu dan Brow menjerit lebih keras daripada manusia biasa.

“LARIIIIII!!!”
“Bos tunggu akuuu!!!”

Mereka berdua berlari terbirit-birit, jatuh bangun, hingga menghilang dari ujung gang.

Sementara itu, Vino muncul dari pintu sambil membawa… kostum Halloween lama.

“Eh? Tadi ada suara orang? Ah… mungkin angin.”

Ia masuk ke rumah tanpa tahu bahwa barusan dia membuat dua penjahat luar angkasa trauma seharian.

TO BE CONTINUED...
Next chapter: Jam kuasa bayang

makasih ya udah baca novelnya...
tolong dong komentar kalian dan vote nya... itu membantu saya..
makasih..🤗

~{ZENN ELEMENTAL}~ (Released daily)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon