Chapter 4

3 2 0
                                        

📘 Novel: Zenn Elemental
Chapter 4 - Kuasa Tiga dan Rahasia Ayah

Pagi itu kedai kecil milik kakek Zuno mulai ramai. Aroma kopi susu coklat memenuhi udara, bercampur dengan semilir angin desa yang sejuk.

Tidak lama kemudian, pintu kedai terbuka. Masuklah seorang anak perempuan sebaya Zenn, membawa keranjang roti jahe.

"Pagi, Kakek Zuno!" sapanya ceria.

"Oh, Viola! Terima kasih sudah antar roti lagi," jawab Zuno sambil tersenyum.

Viola meletakkan roti jahe di meja, lalu menoleh ke arah Zenn yang sedang mengelap gelas.

"Hei, kamu pasti Zenn ya? Cucu kakek?"
"Uh-iya! Aku Zenn Amato," jawab Zenn sedikit gugup namun cepat akrab.

Mereka ngobrol sebentar. Viola ternyata anak yang ramah dan lincah. Ia suka membantu orang tuanya membuat roti jahe, dan hampir setiap pagi datang mengantarkan pesanan ke kedai Zuno.

"Aku pergi dulu ya, masih ada urusan!" kata Viola sambil melambaikan tangan.
Zenn membalas lambaian itu. "Hati-hati!"

Begitu Viola pergi, kakek Zuno menoleh ke cucunya.

"Zenn, tolong antarkan beberapa pesanan ini ke pelanggan ya."

Zenn menatap kakeknya, lalu tiba-tiba berkata,
"Eh, kek... kakek percaya nggak kalau aku bisa... berpecah tiga?"

Zuno mengangkat alis.
"Kamu kebanyakan nonton kartun kah?"

Zenn tersenyum misterius.
"Baiklah... lihat ini."
Ia memutar jamnya. "Kuasa Elemental... Zenn Kuasa 3!"

Tiba-tiba jam itu bersinar terang.
WOOOSHH!

Tepat di depan kakek Zuno, muncullah tiga sosok Zenn, masing-masing dengan aura berbeda.

---

✦ Tiga Zenn Muncul

Zenn Angin melambai sambil tertawa, rambutnya bergerak seolah selalu tertiup angin.
"Halo kakek! Mau ku bantu antar pesanan nggak?"

Zenn Tanah melipat tangan dengan mantap.
"Biar kami saja yang bantu kakek. Kami kuat kok."

Zenn Petir bergerak lincah seperti kilat.
"Sebentar, mah ini dulu!"

Di belakangnya, muncul kilatan cahaya biru.
Sosok bola sepak berubah bentuk-membuka bagian robotiknya-menjadi robot lebah kecil dengan sayap transparan.

"X-Xrobon!?" Zuno mundur sedikit.

Robot itu terbang mendekat dan memberi hormat.
"Perkenalkan, Kakek Zuno. Namaku Xrobon, dari asosiasi Calazy. Saya dikirim untuk menjadi teman baik Zenn... sekaligus bagian dari keluarga Amato."

Zuno terdiam lama.
Matanya menatap Xrobon, lalu menatap Zenn dan ketiga duplikatnya yang tersenyum cerah.

Lalu kakek Zuno menghela nafas panjang, suara penuh perasaan.

"...Aku tahu siapa yang mengirimmu."

Zenn menatap kakeknya. "Hah? Siapa, kek?"

Zuno meletakkan tangannya di kepala Zenn.
"Robot itu... dikirim oleh ayahmu."

Nama itu akhirnya keluar.

Daizen Amato.

Ayah Zenn yang hilang.
Ayah yang selama ini tak pernah kembali.

Dan rupanya... ayahnya masih mengawasi Zenn dari jauh.

Awal misteri keluarga Amato baru saja terbuka.

TO BE CONTINUED...

Next chapter:(Teman baru dari desa)

Terima kasih telah membaca novel ini...
Di tunggu yaa update terbaru nya...
Babayy🤭👋🏻

~{ZENN ELEMENTAL}~ (Released daily)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ