Novel: Zenn Elemental
Chapter 16 – Mata-mata di Balik Pohon
Setelah markas bawah tanah itu selesai dibangun, Zuzu duduk di kursi logam buatannya sambil mengetukkan jari ke dagunya. Lampu ungu redup berpendar di ruangan itu, memantulkan sorot mata penuh strategi.
“Rencana selanjutnya…” gumam Zuzu pelan. “Jika ingin menghancurkan Zenn, aku harus tahu siapa saja orang terdekatnya. Serang hatinya dahulu… baru tubuhnya.”
Brow berdiri tegap, capit berada di depan dada. “Jadi kita memata-matai dia, bos?”
“Tepat.” Zuzu tersenyum tipis. “Besok kita mulai.”
Komputer, yang duduk di rak logam sambil berkedip acak, menimpali,
“Bos, saya siap kapan saja. Rekam, analisis, gosip… semuanya beres!”
Zuzu hanya mendengus. “Kau jangan banyak bicara.”
---
Keesokan harinya…
Matahari baru naik ketika Zenn sudah keluar dari rumah. Ia berjalan bersama Fauzan, seperti biasa bercanda sambil membahas latihan elemental yang semakin sulit.
“Bro, kau yakin kemarin aman habis pakai Halilintar Tahap 2?” tanya Fauzan.
“Tenang saja, aku masih bisa kontrol,” jawab Zenn sambil tersenyum santai.
Mereka berdua melangkah menuju sekolah. Di jalan, mereka bertemu Viola dan Vina, yang sedang membeli roti di warung pinggir jalan.
“Pagi, Zenn!” sapa Viola sambil melambaikan tangan.
“Pagi!” Zenn membalas sambil tersenyum.
Tak lama kemudian, datanglah Vino, yang berlari kecil menghampiri mereka.
“Woi! Tunggu aku!” katanya dengan napas sedikit terengah.
“Kamu telat lagi ya?” Vina menatapnya sambil tertawa kecil.
“Ah… cuma kesiangan lima menit,” jawab Vino.
Kini mereka berlima berjalan bersama menuju sekolah. Suasana ramai, hangat, dan penuh canda.
Namun…
Di balik sebuah pohon besar di pinggir jalan, dua sosok sedang bersembunyi.
Zuzu—mengintip dari balik batang pohon—mengamati mereka dengan serius, sementara Brow menempel di sampingnya seperti kepiting yang lagi ngumpet dari matahari.
“Bos… mereka banyak amat temannya,” bisik Brow.
“Tidak masalah.” Zuzu menatap lurus ke arah Zenn. “Yang aku cari… siapa yang paling dekat dengan dia.”
Komputer yang menempel di punggung Brow berbisik dengan suaranya yang nyaring,
“Analisis selesai bos. Yang paling dekat… sepertinya Vino. Gestur, jarak berjalan, kontak mata, pola bicara… dia sahabat dekat.”
Zuzu menyeringai.
“Bagus. Jika aku ingin memukul Zenn dari titik terlemahnya…”
Ia melirik Vino yang sedang tertawa bersama Zenn.
“…maka aku harus mulai dari anak itu.”
Brow menelan ludah digitalnya. “Bos… ini bakal serem ya?”
“Ini baru permulaan,” jawab Zuzu sambil menutup jubahnya dan menghilang di antara pepohonan.
Hari itu, Zenn masih berjalan santai menuju sekolah…
tanpa tahu bahwa mata musuh telah mengintai setiap langkahnya.
TO BE CONTINUED...
Next chapter: Tugas yang membosankan
Makasih ya udah baca novelnya...
di tunggu yaa chapter selanjutnya..
hargai author yg membuat 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
~{ZENN ELEMENTAL}~ (Released daily)
FantasiMenceritakan seorang anak muda, ia bernama Zenn Amato. Dia hanyalah orang biasa, dan mencari pekerjaan di tempat kakek nya yang bernama zuno. Namun, malam itu akan merubah hodupnya. Karena, sesuatu dari langit jatuh dan itu bukan meteor melainkan ro...
