🤍
🖤
🤍
Karena ini epilog, aku sengaja bikin agak panjang. So, bacanya pelan-pelan aja ya...
HAPPY READING!
---
Setelah pertemuan penuh air mata di bukit bersalju saat itu, Chanyeol tidak pernah lagi menunda waktu. Dia tahu betul, kehilangan Baekhyun sekali sudah cukup untuk membuatnya hancur.
Maka, hanya dalam hitungan bulan, Chanyeol langsung menyiapkan pernikahan sederhana. Tidak ada pesta mewah, hanya momen kecil penuh cinta, di hadapan keluarga dan sahabat terdekat, mereka mengikat janji suci, berpegangan tangan, dan berjanji untuk tidak pernah saling melepaskan lagi.
Tidak lama setelahnya, Jaehyun, kakak Baekhyun, memberikan hadiah pernikahan yang membuat keduanya terdiam. Sebuah rumah besar, lebih mirip mansion, dengan halaman luas dan taman hijau di sekitarnya.
Awalnya Chanyeol dan Baekhyun menolak, merasa itu terlalu berlebihan. Namun, karena tidak ingin membuat Jaehyun kecewa, akhirnya mereka menerimanya. Rumah itu kini menjadi lebih dari sekadar tempat tinggal, melainkan simbol kehidupan baru yang mereka bangun bersama.
Waktu pun terus berjalan...
Dua tahun kemudian, mansion itu kini dipenuhi suara tawa kecil. Suara yang menjadi pusat kebahagiaan baru dalam keluarga kecil itu.
Park Jackson.
Putra pertama Chanyeol dan Baekhyun, yang kini berusia sebelas bulan.
Bocah mungil itu sudah bisa berjalan terbata-bata dengan langkah gontai, sambil mengoceh tanpa henti dalam bahasa cadelnya yang menggemaskan. Setiap suara tawa dan panggilannya seakan membuat rumah besar itu semakin terasa hangat.
Sejak Baekhyun kembali, banyak hal ikut berubah, termasuk jalan yang dipilih Mingyu dan Bibi.
Mingyu, yang dulu selalu menempel pada Chanyeol, akhirnya memutuskan untuk ikut Jaehyun ke Shanghai dan bekerja di perusahaannya.
Keputusan itu sempat membuat Chanyeol kesal, tapi pada akhirnya dia mengiyakannya karena dia tahu Mingyu hanya ingin belajar lebih mandiri sekaligus lebih dekat dengan Jaehyun.
Sementara Bibi, memilih melanjutkan kuliahnya ke jenjang S2 di Eropa. Hidup jauh dari keluarga memang menjadi tantangan baru baginya, tapi dia banyak belajar dari Jaehyun. Katanya, dia ingin menjadi seperti sang kakak, sukses dengan usahanya sendiri, berdiri tegak di atas kakinya sendiri.
Mereka semua perlahan mulai menemukan jalannya masing-masing, sibuk dengan pilihan hidupnya.
Begitu juga dengan Baekhyun.
Siang ini, Baekhyun sedang sibuk di dapur, fokus menyiapkan makanan untuk suaminya. Dia berniat memberikan kejutan kecil dengan membawakan bekal makan siang ke kantor Chanyeol. Tidak ada rencana yang dia buat sebelumnya, hanya sekadar keinginan sederhana untuk menyenangkan hati suaminya.
Dengan cekatan, Baekhyun menyiapkan beberapa hidangan. Tangannya lincah mengaduk bumbu dan memotong bahan, namun baru beberapa saat berlalu, tubuhnya tiba-tiba menunduk sambil berpegangan pada meja.
Dia menarik napas panjang dengan wajah yang mulai sedikit lelah.
"Capek juga ternyata..." keluhnya pelan.
Salah satu maid yang sejak tadi memperhatikannya dari jauh langsung menghampiri dengan wajah khawatirnya.
"Tuan muda... biar saya saja yang melanjutkan"
YOU ARE READING
CTRL + Love •|| END ||•
Random⚠️{TAHAP REVISI!} Bagaimana jadinya ketika dua rival yang tidak pernah bertatap muka dipaksa bekerja sama di dunia nyata? Akankah kebencian mereka tetap menyala, atau justru berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah mereka duga? ~ ~ {COMPLETED} ~ ~ ...
