🤍
🖤
🤍
{ "Sayang..." bisiknya rendah. "Long time no see. Makin cantik aja, ya, kamu." }
HAPPY READING!
~ ~ ~
Baekhyun menelan ludahnya keras.
Napasnya berat, dadanya naik turun tidak beraturan. Tubuhnya kembali bergetar tanpa bisa dia kendalikan.
Wajah Tao semakin mendekat, hanya berjarak beberapa sentimeter.
Satu tangannya bergerak cepat, menumpu pada dinding di sebelah kepala Baekhyun. Menyusul tangan satunya, menahan sisi sebaliknya.
Mengurung.
Membatasi.
Memutus jalan kabur Baekhyun.
Tao memiringkan kepalanya sedikit. Tatapannya menelusuri wajah Baekhyun perlahan, santai... seolah waktu berhenti saat itu juga.
"Aku kira kamu udah kabur jauh..." ucapnya pelan, suaranya rendah dan terdengar seperti ejekan halus. "Tapi lihat siapa yang sekarang malah kerja jadi sekretaris temanku..."
Ucapan itu menghantam Baekhyun lebih keras daripada jarak mereka yang terlalu dekat.
Mata Baekhyun mulai berkaca-kaca, tapi dia cepat menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.
Menahan semuanya.
Berusaha keras untuk tidak terlihat lemah di hadapan Tao.
Dengan napas memburu dan kepala yang dipenuhi kepanikan, Baekhyun mencoba mendorong dada Tao sekuat yang dia bisa.
"Minggir," desisnya tajam.
Tao tidak bergeming.
Justru semakin menurunkan bahunya dan mengunci posisinya, seolah menantang.
"Gue bilang..." Baekhyun mendongak, matanya bergetar hebat.
"Minggir!!"
Dugh!
"Arghh!"
Lutut Baekhyun terangkat cepat dan menghantam tepat di selangkangan Tao.
Tao terbungkuk spontan, satu tangannya memegangi area bawahnya sambil mengerang kesakitan. Kedua tangannya terlepas dari dinding begitu saja.
Kesempatan itu tidak disia-siakan Baekhyun.
Dia menyelinap keluar dari sela tubuh Tao dan langsung berlari menyusuri lorong menuju ruang pertemuan. Napasnya tercekat, langkahnya tidak stabil, namun dia memaksa dirinya untuk tetap bergerak secepat mungkin.
Sesampainya di depan pintu, Baekhyun terhenti sejenak. Dia menarik napas panjang, mencoba memaksa wajahnya kembali netral agar Chanyeol tidak membaca apa pun dari ekspresinya. Jemarinya yang masih gemetar menggenggam gagang pintu sebelum akhirnya mendorongnya perlahan.
Ceklek!
Pintu terbuka, dan Baekhyun langsung melangkah masuk.
Tanpa banyak suara, dia kembali duduk di tempat semula dengan wajah yang kaku, setegang batu, seolah tidak pernah terjadi apa-apa di luar tadi.
Chanyeol sempat menoleh, keningnya berkerut melihat ekspresi pucat Baekhyun. Namun dia tidak berkata apa-apa.
Da hanya menatap sebentar... lalu kembali fokus pada dokumen didepannya.
YOU ARE READING
CTRL + Love •|| END ||•
Random⚠️{TAHAP REVISI!} Bagaimana jadinya ketika dua rival yang tidak pernah bertatap muka dipaksa bekerja sama di dunia nyata? Akankah kebencian mereka tetap menyala, atau justru berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah mereka duga? ~ ~ {COMPLETED} ~ ~ ...
