CHAP ~ 24

100 12 0
                                        

🤍

🖤

🤍

HAPPY READING!

---

Hari demi hari berlalu.

Waktu berjalan dengan cepat hingga akhirnya genap satu tahun sejak kabar duka tentang Baekhyun meninggal dunia terdengar.

Dalam kurun waktu itu, banyak hal yang berubah di sekitar Chanyeol.

Perusahaan Park Group yang sempat goyah kini kembali normal. Aneh rasanya, semua berita negatif tentang Chanyeol tiba-tiba lenyap dari media. Artikel-artikel yang dulu menyerangnya, satu per satu hilang begitu saja tanpa jejak. Bagi Chanyeol, itu membingungkan, tapi dia juga tidak bisa menolak rasa syukur karena setidaknya perusahaannya bisa stabil kembali seiring berjalannya waktu.

Namun, ketenangan itu tidak benar-benar berarti segalanya.

Di balik stabilnya perusahaan, ada satu hal lain yang ikut berubah.

Chanyeol.

Pribadinya tidak lagi sama seperti dulu.

Sejak kabar kematian Baekhyun, dia lebih sering diam, jarang bicara, dan tatapannya kosong seperti orang yang kehilangan arah. Bahkan terkadang, wajahnya terlihat seolah dia tidak benar-benar hadir di dunia ini.

Mingyu, yang setiap hari menyaksikan perubahan kakaknya, tidak bisa menahan rasa sedihnya.

Beberapa kali dia membawa Chanyeol ke psikiater, berharap ada perkembangan. Tapi hasilnya nihil. Chanyeol tetap sama, masuk kerja seperti biasa, duduk di ruangannya, lalu tiba-tiba bisa meluapkan amarah tanpa alasan, atau mendadak membeku, hanya menatap hampa ke luar jendela berjam-jam.

Perilaku itu membuat Mingyu frustrasi.

Berkali-kali dia memutuskan menyuruh Chanyeol beristirahat di rumah ketimbang memaksakan diri.

Untung saja, Sehun dan Kai, dua sahabat Chanyeol yang sudah seperti keluarga sendiri selalu ada untuk membantu. Mereka ikut turun tangan mengurus perusahaan, meski Mingyu tahu masing-masing dari mereka pasti punya kesibukan pribadi.

Sejak kondisi mentalnya memburuk, Chanyeol lebih banyak tinggal di rumah orangtuanya. Mingyu sengaja melarangnya kembali ke apartemen, merasa kakaknya akan lebih aman jika berada di dekat keluarganya. Chanyeol tidak membantah, dia hanya diam dan menuruti tanpa banyak bicara.

Meski sikap Chanyeol berubah drastis, ada satu kebiasaan yang tidak pernah dia tinggalkan.

Setiap akhir pekan, dia selalu pergi ke taman di atas bukit.

Tempat itu bukan sembarang taman, di situlah dia pernah menyatakan cinta pada Baekhyun untuk pertama kalinya. Tempat yang menjadi awal hubungan mereka.

Mingyu sering diam-diam mengikutinya. Dari jauh, dia melihat kakaknya datang membawa setangkai bunga segar dan meletakkannya di satu titik yang sama, tempat yang kini sudah dipenuhi tumpukan bunga layu dari minggu-minggu sebelumnya.

Setelah itu, dia hanya duduk diam. Menatap pemandangan di hadapannya berjam-jam, seolah menunggu seseorang yang tidak pernah datang lagi. Baru ketika langit mulai gelap, Chanyeol berdiri dan turun perlahan untuk pulang.

Itulah rutinitasnya.

Rutinitas yang membuat Mingyu semakin yakin bahwa luka kakaknya jauh lebih dalam dari yang terlihat.

CTRL + Love  •|| END ||•Where stories live. Discover now