Sebuah nama sederhana, mudah diterima, sekaligus menjadi tameng untuk identitas barunya.

Hari-hari pertamanya di Shanghai benar-benar berat.

Pagi kuliah, siang hingga malam bekerja serabutan. Kadang jadi pelayan restoran kecil, kadang mengantar barang dengan sepeda, bahkan pernah lembur hingga dini hari membersihkan kantor demi uang makan tambahan. Tubuhnya sering kelelahan, tapi semangatnya tidak pernah padam.

Meski hidupnya keras, otaknya yang cemerlang membuatnya cepat dikenal di kampus. Nilainya selalu di atas rata-rata, bahkan kerap membantu mahasiswa lain memahami materi. Beberapa dosen sampai terkesan dengan ketekunannya yang tidak pernah mengeluh meski wajahnya tampak lelah.

Sampai akhirnya...

Kesempatan besar datang ketika salah satu profesornya, yang menjabat sebagai direktur di sebuah perusahaan ternama, menawarinya posisi sebagai asisten manajer. Dari sana, Zhenyu mulai belajar manajemen nyata, memahami cara kerja bisnis, membangun relasi, dan mengumpulkan pengalaman berharga. Setiap sen yang diperoleh ditabung, setiap koneksi dihargai, semuanya menjadi pondasi masa depannya.

Perlahan tapi pasti, nama Li Zhenyu mulai bergema di kalangan bisnis Shanghai. Orang-orang mengenalnya sebagai anak muda brilian dengan dedikasi kerja luar biasa. Tidak ada yang pernah menduga, di balik nama itu tersembunyi seorang pria Korea bernama Byun Jaehyun, yang menanggung luka mendalam dari masa lalu.

Tahun demi tahun berlalu.

Setelah lulus S2, dia tidak hanya dipertahankan, tapi dipercaya mengelola divisi besar. Reputasinya sebagai manajer muda, cepat naik karena hasil nyata. Hingga akhirnya, dengan tabungan, pengalaman, dan jaringan kuat yang dia kumpulkan, dia memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan sendiri.

JB Company.

Awalnya hanya perusahaan kecil dengan kantor sederhana. Tapi berkat strategi yang tajam dan kerja keras tanpa henti, perusahaan itu perlahan berkembang. Cabang baru dibuka, tim profesional direkrut, lini bisnis diperluas.

Waktu terus berjalan, dan JB Company menjelma menjadi konglomerat.

JB Group.

Sebuah nama besar dengan banyak anak perusahaan di bawahnya.

Ketika JB Group resmi berdiri, Jaehyun kembali menggunakan nama aslinya.

Byun Jaehyun.

Nama yang dulu dia kubur, kini dia kenakan kembali. Bukan sebagai anak yang kehilangan segalanya, melainkan sebagai pendiri dan presiden direktur dari salah satu konglomerat muda paling berpengaruh.

Namun wajahnya tetap tersembunyi dari publik. Dia menolak muncul di media.

Semua urusan konferensi, wawancara, atau kontrak besar, diserahkan pada sekretaris kepercayaannya. Dunia hanya tahu pemimpin JB Group bernama Byun Jaehyun, tapi tidak ada satu pun yang benar-benar tahu siapa dia.

Jaehyun sengaja menjaga jarak.

Dia ingin dunia menghormati hasil kerjanya, bukan dirinya.

Sementara itu, dari jauh, dia tetap memantau perkembangan Baekhyun dan menelusuri identitas 'Little Tiger' yang dulu memberi pengaruh buruk pada adiknya. Semuanya dilakukan diam-diam, rapi, seakan bagian dari rencana besar yang sudah dia tanam sejak tragedi itu.

Baginya, semua kerja keras ini bukan sekadar ambisi.

Sejak hari itu, tekadnya sudah bulat, dia akan membangun koneksi sebesar mungkin, kuat, stabil, yang tidak tergoyahkan.

Dan ketika saatnya tiba...

Dia akan kembali ke Korea, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Bukan untuk pulang, tapi untuk menyelesaikan sesuatu yang belum selesai.

Dengan Park Chanyeol.

Karena bagi Jaehyun, menjalani hidup keras di Shanghai, kerja siang malam, membangun kekuatan finansial dan nama besar, semua itu hanya terpusat pada satu tujuan.

Balas dendam.

Itulah alasan dia sebenarnya meninggalkan Baekhyun, dan memilih jalan panjang melanjutkan kuliah di luar negeri.






































































TBC!

-----

See you next chapter 🖤

Typo bertebaran dimana-mana!

Jangan lupa vote dan komen ><

CTRL + Love  •|| END ||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang