Yaitu Byun Jaehyun.

Anak pertama dari pasangan Byun Junho dan Lim Yoona.

Di kamar lantai atas, seorang bocah berseragam SD spontan menoleh. Rambutnya acak-acakan, bahkan masih ada bekas air liur menempel di pipinya. Dengan penuh semangat, dia sibuk merakit robot mainan di meja belajarnya.

Namanya Byun Baekhyun.

Si bungsu keluarga Byun.

Mendengar namanya dipanggil, Baekhyun kecil sempat menghela napas dan menatap robotnya yang belum selesai dirakit. Sebenarnya dia enggan meninggalkan mainannya, tapi Baekhyun adalah anak yang penurut. Jadi, tanpa pikir panjang, dia melompat turun dari kursi dan berlari menuju pintu.

"Iya, hyung! Sebentar!" jawabnya riang.

Langkah kecilnya terdengar terburu-buru menuruni tangga.

Begitu tiba di meja makan, wajah Baekhyun langsung mengembang dengan senyum lebarnya. Pipi tembamnya membuat siapa pun yang melihat pasti merasa gemas.

Anak itu terlalu manis, terlalu nurut. Hampir tidak pernah membantah, selalu cepat menuruti setiap perkataan orang tua maupun kakaknya.

Kehadirannya seperti matahari kecil di rumah.

Hangat, sederhana, dan membuat semua orang disekitarnya menjadi betah .

Jaehyun, yang saat itu sudah duduk di bangku SHS, hanya bisa tersenyum melihat tingkah adiknya. Memang, kadang Baekhyun membuatnya repot, rewel kalau mainannya hilang, atau merengek saat PR nya terasa sulit.

Tapi bagaimanapun juga, dia tetaplah adik kesayangannya.

Satu-satunya yang bisa membuat rumah itu terasa lebih hidup.









-----









Waktu berjalan begitu cepat.

Hari berganti hari.

Bulan berganti bulan.

Tahun berganti tahun.

Baekhyun kecil yang dulu manis dan selalu nurut kini sudah duduk di bangku JHS.

Awalnya, sikapnya masih sama seperti biasa, anak penurut yang penuh hangat.

Tapi perlahan, entah sejak kapan, sesuatu mulai berubah pada dirinya.

Di suatu sore hari...

Jaehyun membuka perlahan pintu kamar adiknya.

Ceklek!

Pintu bergeser, menampakkan Baekhyun yang tengah duduk di depan komputer. Jemarinya lincah mengetik, matanya terpaku pada layar, seakan dunia luar sama sekali tidak ada.

"Baek, PR udah selesai belum?" tegur Jaehyun.

"Sebentar lagi, hyung. Nanggung, ini udah final" jawab Baekhyun cepat, tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan.

Jaehyun mengernyit.

Tapi dia tidak terlalu ambil pusing.

"Oke. Jangan sampai nggak dikerjain"

"Ya"

Dengan helaan napas berat, Jaehyun menutup pintu dan kembali ke kamarnya.

Saat itu, dia tidak sadar kalau kebiasaan kecil ini akan menjadi awal perubahan besar pada diri Baekhyun.

Beberapa bulan kemudian...

Pagi itu, di rumah keluarga Byun dipenuhi suara pertengkaran.

"BERKALI KALI EOMMA BILANG SAMA KAMU JANGAN TERUS-TERUSAN MAIN GAME! NILAI KAMU JADI TURUN KARENA GAME GAK BERGUNA ITU!!"

CTRL + Love  •|| END ||•Where stories live. Discover now