"Kadang... musuh lu justru orang yang lu kenal. Bahkan yang lu percaya " Dia berhenti sejenak, lalu sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis penuh arti.
"Gue, misalnya..."
"Jangan becanda, gue lagi serius"
"Gue juga serius" ucap Jaehyun sambil sedikit mencondongkan tubuh ke depan. Senyum itu perlahan memudar, berganti ekspresi datar yang dingin. "Jadi... gimana reaksi lu kalau yang bikin semua kekacauan ini beneran gue?"
Chanyeol membeku di tempatnya.
Matanya menyipit, menatap Jaehyun datar.
"Lu...?" tanyanya dengan suara yang nyaris berbisik. "Lu orang di balik kekacauan ini?"
Jaehyun mengangguk mantap.
Keheningan menekan ruangan selama beberapa detik.
Sampai akhirnya...
Chanyeol tertawa keras.
Tawanya terdengar penuh ketidakpercayaan, seperti baru saja mendengar lelucon paling konyol di dunia.
Dia bahkan menepuk-nepuk kedua tangannya sambil menggeleng.
"Orang gila kayak lu mana mungkin tiba-tiba bikin kekacauan kayak gini" katanya masih diselingi tawa.
Jaehyun berdiri perlahan dari kursinya.
Tubuhnya tegap, kedua tangan terlipat di dada, tatapannya mengunci ke arah Chanyeol dengan sorot yang makin tajam.
"Gak ada yang gak mungkin" ucapnya datar. "Dan ini buktinya... perusahaan lu sekarang udah diambang kehancuran"
Tawa Chanyeol langsung terhenti.
Wajahnya mengeras, ekspresinya berubah datar.
"Jangan bercanda"
"Masalah utama lu dimulai dari JB Group yang tiba-tiba narik investasinya dan batalin semua kerja sama" jelas Jaehyun dengan nada santai tapi menusuk. "Dari situ, investor lain ikut mundur. Dan gue dengar... lu sempat minta ketemu pemilik JB Group, kan?"
Chanyeol terdiam.
Tidak ada satu kata pun keluar dari mulutnya, tapi sorot matanya mulai berubah, dari cuek menjadi waspada.
"I'm here, Park Chanyeol..." ucap Jaehyun dengan senyum lebar yang meremehkan. "Gue adalah pemilik JB Group yang lu cari... dan dalang di balik semua kekacauan ini"
Tatapan Jaehyun menajam, terkunci langsung ke mata Chanyeol tanpa berkedip, seolah ingin memastikan setiap kata yang dia ucapkan masuk ke dalam pikiran Chanyeol.
Ruangan mendadak tenggelam dalam hening.
Senyum lebar Jaehyun tidak sedikit pun memudar, seolah sengaja memancing emosi yang mulai berkobar di hadapannya.
Dan benar saja... tatapan Chanyeol seketika berubah drastis.
Sorot matanya kini tajam, penuh kemarahan yang berusaha dia tahan. Napasnya memburu, dadanya naik-turun cepat.
Jemarinya mengepal kuat sampai buku-buku jarinya memutih, seperti hanya menunggu detik untuk meledak.
Tanpa pikir panjang, Chanyeol melangkah cepat ke arah Jaehyun.
BRUK!
Tangannya langsung mencengkeram kerah baju Jaehyun, menariknya kasar hingga jarak mereka hanya sejengkal.
"APA MAKSUD LU? HA?!" bentaknya, suara beratnya bergetar oleh emosi.
Jaehyun tetap tenang.
Tatapannya santai, seolah tarikan kasar di kerah bajunya sama sekali tidak berarti apa-apa.
YOU ARE READING
CTRL + Love •|| END ||•
Random⚠️{TAHAP REVISI!} Bagaimana jadinya ketika dua rival yang tidak pernah bertatap muka dipaksa bekerja sama di dunia nyata? Akankah kebencian mereka tetap menyala, atau justru berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah mereka duga? ~ ~ {COMPLETED} ~ ~ ...
CHAP ~ 19
Start from the beginning
