Kai, yang duduk di seberang, tiba-tiba mendekat. Dagunya bertumpu di punggung tangan, tatapannya penuh rasa ingin tahu yang tidak berusaha disembunyikan.

"Baekhyun-ssi, ya?" tanyanya santai. "Sekretarisnya Loey-eh, maksud gue, sekretaris barunya Presdir Park, kan?"

Baekhyun perlahan mengangkat kepalanya sedikit. Tatapannya singkat, ragu-ragu, sebelum kembali turun.

"I-iya..." jawabnya pelan.

"Udah masuk, ya?" celetuk Lucas tiba-tiba.

Ucapan itu membuat Seungkwan langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam.

"Jangan langsung to the point gitu, bego!" omelnya kesal. "Kasihan anak orang, ketakutan tuh!"

Lucas hanya tertawa kecil sambil mengalihkan pandangan, sengaja menghindari tatapan Seungkwan dan sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah.

"Emang apanya yang masuk?" tanya Bibi polos.

Kepalanya sedikit dimiringkan, ekspresinya penuh rasa ingin tahu.

Sehun yang duduk di sampingnya mendesah pelan. Ujung telunjuknya terangkat, lalu mengetuk dahi Bibi dengan ringan.

"Anak kecil dilarang kepo."

"Ish!"

Bibi merengut, bibirnya mengerucut kesal sambil memukul pundak Sehun pelan. Setelah itu, dia menyandar ke sofa, tetap mencuri pandang ke arah Baekhyun yang terlihat semakin kaku.

Seungcheol, yang sejak tadi memilih diam, akhirnya angkat suara. Dia menoleh ke Baekhyun, nadanya tenang, jauh lebih bersahabat dibanding yang lain.

"Baekhyun-ssi, baik-baik aja di sini?" tanyanya pelan. "Nggak diapa-apain sama Chanyeol, kan?"

Baekhyun tersentak kecil. Dia buru-buru menggeleng, senyum tipis muncul di bibirnya meski gugup masih jelas terlihat di sorot matanya.

"E-enggak..." jawabnya ragu.

Kai yang sejak tadi bersandar santai, kembali bersuara sambil tersenyum lebar.

"Ternyata aslinya cakep banget, ya."

"Iya, ih!" Hoshi ikut menimpali sambil melirik Baekhyun dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Makan apa sih bisa cakep begitu?"

"Ini mah gue juga demen," tambah Mark.

Bibi mendengus malas mendengar ocehan mereka.

"Jangan gitu dong," omelnya. "Kayak om-om pedofil lu semua!"

Kai memutar bola mata malas.

"Gigi lu om-om pedofil. Gue cuma muji."

"Gii cimi miji..." balas Bibi cepat sambil menatap Kai tajam. "Muji lu bikin merinding!"

Lalu Bibi menoleh ke Baekhyun, senyumnya langsung berubah manis.

"Jangan didengerin ya, oppa. Temennya Chanyeol oppa emang nggak ada yang waras."

"Iya," sahut Seungkwan cepat. "Kecuali gue."

Bibi langsung menoleh dengan tatapan malas.

"Lu juga nggak waras." Jawabnya datar.

Ucapan itu langsung membuat tawa kembali pecah di ruangan. Ketegangan yang sejak tadi menempel perlahan mencair, tergantikan oleh keributan khas mereka.

Tapi Baekhyun?

Dia justru semakin merapat ke sandaran sofa, seolah jarak itu bisa memberinya sedikit perlindungan. Jemarinya saling meremas ujung jas di pangkuannya, sementara pipi putihnya kian memerah tanpa bisa disembunyikan.

CTRL + Love  •|| END ||•Onde histórias criam vida. Descubra agora