"Mingyu doang ini? Serius?" tanyanya dengan nada jutek.

Sandara menoleh sambil tersenyum geli.

"Duh, anak mama yang satu ini cemburu, ya? Sini sayang, mama masak banyak kok. Masak buat Chanyeol juga pastinya."

Perlahan, Chanyeol pun tersenyum kecil, melangkah mendekat, dan memeluk sang mama dengan manja.

Bibi yang dari tadi hanya berdiri menatap mereka, akhirnya ikut protes sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Bibi anak pungut?" tanyanya, menatap Chanyeol dan Mingyu.

"Iya,"

Tanpa aba-aba, Mingyu dan Chanyeol langsung menjawab kompak. Di detik berikutnya, jeweran ringan mendarat mulus di telinga mereka berdua.

"Aww!!" teriak keduanya.

"Gak boleh gitu sama adiknya," kata Sandara sambil melotot. Lalu menoleh ke arah Bibi yang masih mengerucutkan bibirnya.

"Enggak dong, anak mama yang paling cantik masa anak pungut? Sini sayang..."

Senyum kecil muncul di wajah Bibi. Dia melangkah pelan menghampiri sang mama, sempat menyenggol Chanyeol agar memberi ruang, lalu ikut masuk ke dalam pelukan hangat.

Akhirnya, ketiganya meringkuk manja di pelukan sang mama, seperti tumpukan roti lapis berisi anak-anak manja.

Namun, kehangatan itu mendadak terusik.

Tatapan Chanyeol tiba-tiba terhenti di pergelangan tangan Mingyu yang terbuka. Beberapa goresan tipis dan memar tampak jelas di sana, kontras dengan kulitnya. Tanpa pikir panjang, dia langsung menarik lengan Mingyu ke depan dengan cukup kasar, menatapnya tajam, penuh selidik.

"Ini kenapa? Lu abis berantem, hah?" tanyanya curiga.

Mingyu terdiam beberapa detik, tetapi segera menarik lengannya cepat-cepat dari genggaman Chanyeol.

"Enak aja! Mau berantem sama siapa? Musuh gue kan cuma lu," balasnya sambil menjulurkan lidah.

Chanyeol tidak terbawa candaan itu.

Rahangnya mengeras menatap Mingyu tajam.

"Gue serius, Mingyu. Itu kenapa?" desaknya, nadanya semakin berat.

Bukannya menjawab, mingyu justrus bangkit dan menarik tangan Sandara dengan cepat.

"Ayo, Ma! Ambilin makan! Mingyu lapar banget..." rengeknya manja.

Sandara hanya menghela napas panjang, lalu tersenyum kecil.

"Yaudah, ayo," ucapnya sambil berdiri.

Begitu Sandara berdiri, Mingyu langsung melepaskan tangannya dan kembali ke mode usilnya. Dia mengambil bantal di sofa dan...

Bugh!

Bantal itu melayang tepat menghantam Chanyeol.

"YA! PARK MINGYU!!" teriak Chanyeol sambil melempar balik bantal itu.

Tapi Mingyu sudah keburu kabur sambil tertawa kencang.

Siwon menoleh tajam karena suara ribut itu.

"Park Chanyeol!" tegurnya tegas.

"Park Siwon!" balas Chanyeol spontan, tanpa mikir.

Mata Siwon langsung membelalak, terkejut sekaligus kesal. Begitu juga Chanyeol ikut membelalak balik, seolah baru sadar apa yang baru saja dia ucapkan. Senyum canggung muncul di wajahnya, dan tanpa pikir panjang dia langsung kabur secepat mungkin sebelum bantal-bantal mulai beterbangan ke arahnya.

CTRL + Love  •|| END ||•Where stories live. Discover now