Tatapannya tertuju penuh pada Baekhyun, seolah menimbang satu per satu kata yang baru saja diucapkan pria itu.

Untuk beberapa detik, suasana mendadak hening.

Lalu, perlahan...

Seringai kecil muncul di sudut bibir Chanyeol, begitu tiba-tiba hingga Baekhyun refleks menahan napas.

"Kalau aku gak mau..." ucapnya pelan, suaranya rendah dan penuh tantangan. "Gimana?Hm?"

Baekhyun terdiam sejenak.

Sorot matanya menajam, namun dia tidak langsung membalas.

Bukannya marah atau berteriak, dia justru melangkah ke samping kursi Chanyeol dengan gerakan tenang tapi tegas. Dalam hitungan detik, Baekhyun merosot perlahan hingga terduduk di lantai.

Mata Chanyeol membelalak, terkejut melihat tindakan Baekhyun itu.

"Eh? Ka-kamu mau ngapain?" tanyanya terbata-bata.

Baekhyun menatapnya datar.

"Apa saya harus sujud dulu supaya Anda mau bersikap seperti biasa ke saya?"

"Ha?"

"Saya benar-benar bekerja dengan niat untuk menghasilkan uang... supaya saya bisa terus bertahan hidup di dunia ini," ucapnya dengan suara lebih tanang, dan serius. "Tolong... jangan buat saya keluar lagi dari perusahaan."

Chanyeol terdiam sejenak, alisnya mengerut sambil menatap Baekhyun dengan ekspresi bingung.

"Lagi?"

Baekhyun mengangguk pelan.

"Saya pernah ada masalah di kantor lama saya," ucapnya lirih. "Akarnya juga kayak gini...sama persis seperti yang Anda lakukan sekarang."

Ekspresi santai Chanyeol perlahan memudar.

Senyumnya hilang, digantikan oleh tatapan yang sulit dibaca. Ada sesuatu dalam nada ucapan Baekhyun yang terasa lebih dalam, bukan sekadar keluhan biasa.

Hening beberapa saat mengisi ruangan, membuat suasana terasa berat.

Sampai tiba-tiba, Chanyeol mengulurkan kedua tangannya, mencoba menarik Baekhyun agar bangkit.

"Bangun dulu, ya? Jangan gini..."

Namun, Baekhyun hanya menggeleng pelan dan menepis tangan Chanyeol dengan lembut.

"Enggak. Sebelum Anda setuju akan bersikap normal," jawabnya tegas.

Chanyeol menatap Baekhyun lama, matanya menelusuri ekspresi serius sekretarisnya itu. Napasnya terdengar sedikit lebih berat dari biasanya, seolah sedang berjuang menenangkan diri dan melawan dorongan pikirannya sendiri. Dia memejamkan mata sejenak, menarik napas dalam, mencoba menenangkan kegelisahan yang muncul di dadanya.

Begitu matanya terbuka kembali, Chanyeol menghela napas panjang, suara napasnya bergema pelan di ruangan.

"Oke," ucapnya dengan nada pelan namun tegas. "Maaf, saya cuma bercanda. Saya akan bersikap normal seperti biasa."

Baekhyun tidak langsung merespons.

Dia hanya menatap Chanyeol dengan tatapan tajam dan penuh waspada, seakan memastikan bahwa pria itu benar-benar serius dengan ucapannya. Matanya fokus, menilai setiap gerakan dan ekspresi Chanyeol dengan seksama.

Beberapa detik berlalu dalam keheningan...

Hingga perlahan, sebuah senyum tipis mulai terangkat di sudut bibir Baekhyun. Tanpa mengalihkan pandangannya dari Chanyeol, dia bangkit berdiri dengan gerakan hati-hati dan tenang.

CTRL + Love  •|| END ||•Where stories live. Discover now