"Kalau dia ngamuk gimana? Gue belum siap dipecat..." gumamnya pelan.

Rasanya sungguh tidak sopan masuk ke kamar pribadi bosnya begitu saja. Namun, Mingyu sudah meyakinkannya bahwa Chanyeol tidak akan marah.

Tangannya kembali menggenggam gagang pintu, lalu perlahan mendorongnya.

Ceklek.

Pintu terbuka.

Yang terlihat didalam yaitu...

Gak ada.

Gelap.

Kalian beharap apaan?

Kamar itu sunyi.

Hanya suara detik jam yang terdengar, bergema di tengah kegelapan.

Baekhyun melangkah pelan ke arah jendela, meraih tirai, dan menariknya hingga terbuka lebar. Cahaya matahari langsung membanjiri ruangan.

Dan barulah buntelan kentut terlihat.

Um... maksudnya buntelan selimut, yang pastinya itu Chanyeol.

Chanyeol yang tidur menghadap jendela terkejut dengan cahaya yang masuk. Tubuhnya menggeliat, sedikit bergerak, sebelum akhirnya membalikkan badan, menyingkir dari sinar matahari yang menyilaukan.

Baekhyun menghela napas pelan, memperhatikan reaksi Chanyeol.

Dengan hati-hati, dia mulai menarik selimut Chanyeol, menyingkirkannya sedikit demi sedikit hingga terangkat sepenuhnya.

Setelah itu, Baekhyun naik ke atas kasur dan duduk di hadapan Chanyeol, yang masih memeluk gulingnya dengan erat. Dia menatap wajah bosnya itu, sedikit memiringkan kepala, seolah mencoba menilai sesuatu.

'Kalau lagi tidur gini... kenapa jadi kelihatan ganteng ya...' pikirnya tanpa sadar.

Namun, di detik berikutnya dia cepat-cepat menggeleng, seolah ingin menendang jauh-jauh pikiran yang mulai melenceng kemana-mana.

Dia menepuk dahinya pelan, menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Setelah itu, dia memaksa fokusnya kembali ke tujuan utama yang harus dia selesaikan sekarang.

Membangunkan Chanyeol.

Perlahan, Baekhyun menggoyang tangan Chanyeol.

"Presdir... bangun..."

Tidak ada reaksi.

"Presdir... ini sudah siang, bangunlah..."

Masih tidak ada tanda-tanda pergerakan.

Baekhyun melirik guling yang masih dipeluk erat oleh Chanyeol, lalu sebuah ide terlintas di kepalanya.

Dengan hati-hati, dia mulai menarik guling itu, berharap jika Chanyeol kehilangan benda kesayangannya, dia akan segera terbangun.

Perlahan tapi pasti, Baekhyun mengangkat tangan dan kaki Chanyeol satu per satu, menyesuaikan posisi guling agar bisa diambil. Dengan sedikit usaha, akhirnya dia berhasil merebut guling itu dari pelukan bosnya.

Namun, saat Baekhyun berbalik, bersiap turun dari kasur...

BRUK!

Sebuah tangan tiba-tiba melingkar di perutnya. 

Dalam sekejap, Baekhyun sudah tertarik masuk ke dalam pelukan Chanyeol.

Menjadi guling Chanyeol yang baru.

Baekhyun membelalak, tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Napasnya tertahan, tubuhnya kaku seperti patung. Sementara itu, Chanyeol masih terlelap dengan damai, sesekali mengusap dagunya ke kepala Baekhyun seolah mencari posisi yang nyaman.

CTRL + Love  •|| END ||•Donde viven las historias. Descúbrelo ahora