"Udah gue kirim ke lu," ucapnya ringan.
Baekhyun tersenyum puas.
"Oke. Makasih, ya!"
Tanpa membuang waktu, Baekhyun berbalik dan melangkah cepat, hampir berlari kembali ke ruangannya.
Begitu masuk, dia menggenggam ponselnya erat, menatap layar yang kini menampilkan nomor asisten pribadi bosnya.
Dia menghela napas panjang, menenangkan diri sejenak, lalu menekan tombol panggil.
Tut... Tut... Tut...
Tidak butuh waktu lama, suara dari ujung sana terdengar.
Mingyu.
Asisten pribadi sekaligus adik Chanyeol.
'Halo?'
'Oh, ha-halo,' jawab Baekhyun, suaranya terdengar sedikit gugup.
'Sorry, ini siapa ya?'
'Sa-saya sekretaris Presdir Park.'
'Oh, kenapa?'
'Sebelumnya, maaf mengganggu waktu Anda. Saya ingin bertanya... apa Presdir hari ini tidak masuk?'
'Dia belum ke kantor?'
'Benar. Presdir belum ada di kantor, saya sudah mencoba menghubunginya, tapi tidak diangkat.'
Mingyu terdiam sejenak sebelum akhirnya terkekeh pelan.
'Dia pasti masih tidur.'
Baekhyun mengerutkan keningnya bingung.
'Ya?'
'Gue masih di Jepang. Lu bisa langsung ke apartemennya aja, bangunin dia. Emang kadang dia tuh agak susah bangun.'
'...'
'Halo? Lu masih di sana?'
'I-iya, saya masih di sini.'
'Oke, gue kirimin alamat apartemennya. Lu bangunin dia, ya?'
'Ba-baik.'
'Oh iya, sekalian gue kasih tau. Karena gue masih di Jepang, gue gak bisa mantau dia. Kalau sampai jam 10.00 dia belum datang, itu artinya dia masih tidur. Jadi, lu yang harus bangunin dia. Ngerti?'
'Y-ya, saya mengerti.'
'Bagus.'
Tanpa basa-basi, Mingyu langsung mematikan teleponnya.
Tidak lama kemudian, ponsel Baekhyun bergetar, menampilkan pesan dari Mingyu yang berisi alamat dan PIN apartemen Chanyeol.
Baekhyun mengusap wajahnya dengan kasar, berusaha menenangkan diri dan mengumpulkan sisa-sisa kesabarannya. Setelah beberapa detik, dia menarik napas panjang, meraih tasnya, lalu melangkah keluar dari ruangannya dengan langkah berat.
Hari sudah mulai siang, dan entah mengapa kepalanya sudah berdenyut pusing. Dia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri, sebelum masuk ke dalam taksi dengan malas, menuju apartemen Chanyeol.
Sesampainya di apartemen, Baekhyun berjalan menyusuri lorong, matanya mencari nomor 614. Setelah beberapa saat, akhirnya dia menemukannya.
Perlahan, dia memasukkan pin yang diberikan Mingyu.
Klik.
Ceklek.
Pintu terbuka.
Baekhyun menghela napas pelan sebelum melangkah masuk.
Kata Mingyu, kamar Chanyeol berada di lantai atas dan ditandai dengan ukiran kepala harimau di pintunya.
Dengan hati-hati, Baekhyun menaiki tangga, matanya menelusuri setiap pintu. Begitu melihat ukiran kepala harimau, langkahnya terhenti. Tangannya terulur untuk membuka pintu, tapi tiba-tiba dia menariknya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CTRL + Love •|| END ||•
Random⚠️{TAHAP REVISI!} Bagaimana jadinya ketika dua rival yang tidak pernah bertatap muka dipaksa bekerja sama di dunia nyata? Akankah kebencian mereka tetap menyala, atau justru berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah mereka duga? ~ ~ {COMPLETED} ~ ~ ...
CHAP ~ 5
Mulai dari awal
