Dengan langkah mantap, Baekhyun berjalan menuju ruangan Chanyeol.

Setibanya di depan pintu, dia langsung mengetuknya pelan.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek.

Pintu terbuka.

Perlahan, dia melangkah masuk, namun dahinya langsung berkerut.

Ruangan itu terlihat kosong.

Meja kerja Chanyeol masih bersih, tidak ada satu pun barang pribadinya. Baekhyun memiringkan kepalanya, menatap sekeliling, lalu berpikir sejenak.

'Apa dia belum datang? Tumben,' pikirnya.

Tanpa membuang waktu, Baekhyun cepat-cepat merogoh sakunya, mengambil ponsel, dan mencoba menghubungi Chanyeol.

Tut... Tut... Tut...

Panggilan terdengar masuk, namun tidak diangkat.

Dia mencoba mengulangnya beberapa kali, tetapi hasilnya tetap sama.

Tidak ada respons.

"Aneh..." gumamnya pelan, alisnya mengerut.

Setelah berpikir sejenak, Baekhyun memutuskan untuk keluar dari ruangannya dan melangkah menuju ruangan orang lain yang mungkin bisa memberinya informasi.

Sesampainya di depan pintu, dia mengetuk pelan.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek.

Pintu terbuka, dan Baekhyun melangkah masuk.

Matanya langsung tertuju pada Jeonghan yang duduk tenang di mejanya, fokus menatap layar laptop di depannya.

"Annyeong!" sapa Baekhyun riang.

Jeonghan mendongak, mengalihkan pandangannya dari layar laptop ke Baekhyun. Dia sedikit terkejut melihat Baekhyun sudah berdiri tepat di depan mejanya, menatap dengan senyuman kecil yang santai namun menggemaskan.

"Ngagetin aja lu, Baekhan," ucap Jeonghan kesal.

Baekhyun mengendus malas, kedua tangannya terlipat di dada.

"Mon maap, nama gue Baekhyun, jangan suka ganti-ganti."

"Typo dikit, sorry," balas Jeonghan sambil terkekeh pelan. "Kenapa?"

Baekhyun terdiam sejenak, terlihat ragu-ragu, pikirannya bercampur antara malu dan bingung.

"Um... itu..." gumamnya pelan.

"Apa?" tanya Jeonghan, menatap Baekhyun dengan ekspresi heran. "Lu kebelet berak?"

"Ck, kaga lah," sahut Baekhyun cepat, wajahnya memerah.

"Terus apaan?"

"Kata lu, Presdir Park punya asisten, kan?" jawab Baekhyun dengan suara pelan, sedikit ragu.

Jeonghan mengangguk pelan.

"Iya... kenapa?"

"...Boleh minta nomornya?" ucap Baekhyun, suaranya semakin mengecil, hampir seperti berbisik.

Jeonghan langsung memicingkan mata, menatap Baekhyun dengan ekspresi penuh curiga, seolah mencoba menebak maksud di balik permintaan itu.

"Hei... gue cuma mau tanya soal Presdir," Baekhyun buru-buru menjelaskan, sedikit panik. "Hari ini dia ada pertemuan sama klien, tapi dia belum datang. Gue udah coba hubungin, tapi gak diangkat."

Jeonghan tertawa pelan mendengar kepanikan Baekhyun.

"Panik amat, neng. Oke-oke, bentar ya."

Dia merogoh ponselnya, mengetik sesuatu sebentar, lalu menatap Baekhyun kembali.

CTRL + Love  •|| END ||•Where stories live. Discover now