"H-hah?!"

Mata Baekhyun membelalak, jantungnya berdegup kencang.

Chanyeol berdiri tepat di depan Baekhyun, kedua tangannya bertumpu kuat di atas meja, seolah menahan dan mengunci setiap gerakan Baekhyun, membuatnya tidak bisa bergerak leluasa.

Wajah mereka begitu dekat...

Terlalu dekat, sampai jarak yang memisahkan hanya sehela napas.

"A-apa yang A-anda la-lakukan?" tanya Baekhyun terbata-bata, dengan wajah yang terlihat panik.

Chanyeol hanya memiringkan sedikit kepalanya, menatap Baekhyun dengan smirk kecil yang masih bertahan di sudut bibirnya.

"Kamu, kalau dilihat-lihat... ternyata cantik juga, ya?"

DEG.

Mata Baekhyun membelalak, tubuhnya seketika kaku.

Wajahnya langsung memerah, dan tanpa sadar dia menunduk untuk menutupi rasa paniknya.

Melihat reaksi Baekhyun, terutama pipinya yang memerah seperti tomat, membuat Chanyeol tidak bisa menahan tawa kecilnya.

"Kenapa, sayang?" tanyanya dengan senyum jahil yang muncul di wajahnya. "Mana tadi mata tajam yang natap aku? Hm?"

Dengan gerakan santai, jarinya menyentuh dagu Baekhyun, mendorongnya perlahan ke atas, memaksa mata Baekhyun terkunci pada tatapannya.

"Jangan nunduk, sayang... aku di sini loh..." bisiknya, nada suaranya menggoda, membuat udara di antara mereka terasa tegang.

Baekhyun langsung menepis tangan Chanyeol dengan cepat, memberontak, dan berusaha melompat turun dari meja.

"Apaan sih?! Gak jelas! Awas!" teriaknya panik, wajahnya makin memerah karena malu.

Chanyeol kembali terkekeh pelan.

"Katanya mau minta tanda tangan? Jadi gak? Hm?"

"GAK JADI! AWAS!" bentaknya kesal.

Chanyeol tersenyum kecil, lalu mundur sedikit, memberi ruang bagi Baekhyun untuk bergerak.

Begitu ada celah, Baekhyun langsung melompat turun dari meja dengan wajah yang masih merah padam. Tanpa menoleh ke belakang, dia melangkah cepat, hampir berlari meninggalkan ruangan.

Dan...

BRAK!

Pintu tertutup dengan keras.

Di dalam ruangan, tawa Chanyeol meledak, sampai memegangi perutnya karena terlalu geli. Dia benar-benar tidak bisa menahan diri melihat reaksi Baekhyun, terutama wajahnya yang memerah seperti cherry.

"Lucu juga dia," gumamnya di sela tawa.






~ ~ ~ ~ ~






Keesokan harinya, Baekhyun sudah berada di kantor, duduk rapi di ruangannya sambil menata dan mengerjakan beberapa berkas. Sesekali, dia melirik ponselnya yang menunjukkan pukul 10.00, lalu menghela napas pelan.

Setelah memastikan semuanya tertata, dia berdiri, bersiap menuju ruang presdir. Hari ini dijadwalkan pertemuan dengan klien pukul 11.00, sehingga Baekhyun harus memastikan Chanyeol sudah berada di kantor dan tidak ada kendala yang dapat mengganggu jalannya meeting.

CTRL + Love  •|| END ||•Where stories live. Discover now