Baekhyun terkejut luar biasa.
Matanya membelalak, mulutnya terbuka, menampilkan ekspresi hampir tidak percaya dengan pengakuan yang baru saja didengarnya.
Namun, tanpa banyak berpikir, dia segera menjabat tangan Bibi dengan senyum canggung.
"O-Oh, i-iya..."
Setelah tangan mereka terlepas, Bibi melipat tangannya di dada, masih menatap Baekhyun dengan seringai kecil.
"Lu udah punya pacar, belum?" tanyanya tiba-tiba.
Baekhyun terdiam beberapa detik sebelum akhirnya dia menggeleng pelan.
Mata Bibi menyipit, seolah ingin mengucapkan sesuatu lagi, tapi sebelum kata-kata itu keluar...
Ceklek.
Pintu tiba-tiba terbuka, memotong keheningan yang baru saja tercipta, menimbulkan ketegangan baru di antara mereka.
Chanyeol muncul di ambang pintu.
Langkahnya terhenti sejenak begitu menyadari Bibi sudah berada di dalam ruangannya.
Dahinya berkerut bingung.
"Ngapain lu di sini?" tanyanya curiga.
Bibi bersedekap dada sambil menyeringai kecil.
"Mau liat orang yang lu tatap sampe gak kedip."
Mendengar itu, membuat mata Chanyeol langsung melebar. Tanpa berpikir panjang, dia melangkah cepat ke arahnya, meraih lengan Bibi, dan menyeretnya keluar dari ruangan dengan gerakan tegas.
Namun, sebelum keduanya benar-benar pergi, Baekhyun yang masih berdiri kaku, wajahnya penuh tekanan dan kecemasan, memberanikan diri untuk bersuara.
"Presdir..."
Chanyeol dan Bibi sama-sama menoleh, menatap Baekhyun yang berdiri dengan wajah kaku.
"Ma-maaf, saya belum bisa menemukan flashdisk Anda." ucap Baekhyun pelan.
Chanyeol menghela napas pelan, matanya menatap Baekhyun beberapa detik sebelum akhirnya menjawab dengan tegas, namun tetap tenang.
"Cari sampe ketemu. Jangan balik ke kantor sebelum itu."
Tanpa menunggu balasan, Chanyeol langsung melangkah keluar ruangan, menyeret Bibi bersamanya dengan gerakan cepat namun terkendali.
Sementara itu, Baekhyun masih terpaku di tempatnya, rasa frustrasi mulai merayap di dalam dirinya.
"Gue harus cari sampe kapan?" gumamnya pelan.
Dengan helaan napas panjang, dia menunduk sejenak, lalu melangkah berat menuju ruangannya untuk mengambil tas. Tanpa menunda, dia kembali keluar, menapaki jalan menuju RV Cafe dengan tekad bulat untuk melanjutkan pencarian flashdisk yang entah berada di mana.
Setibanya di RV Cafe, Baekhyun langsung memulai pencarian ulang.
Jam demi jam berlalu, namun hasilnya tetap nihil. Rasa lelah dan frustrasi terlihat jelas di wajahnya. Dengan napas panjang, dia akhirnya menjatuhkan tubuhnya ke kursi, dagunya bertumpu di telapak tangan, menatap meja di depannya seolah berharap benda kecil itu akan muncul dengan sendirinya.
Tiba-tiba, saat Baekhyun masih terdiam...
Seseorang duduk tepat di kursi di depannya.
Baekhyun yang menyadari kehadiran itu, langsung mengangkat wajahnya perlahan dengan malas.
Namun, begitu dia melihat siapa yang duduk di hadapannya, matanya membelalak terkejut.
Yang duduk disana adalah...
YOU ARE READING
CTRL + Love •|| END ||•
Random⚠️{TAHAP REVISI!} Bagaimana jadinya ketika dua rival yang tidak pernah bertatap muka dipaksa bekerja sama di dunia nyata? Akankah kebencian mereka tetap menyala, atau justru berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah mereka duga? ~ ~ {COMPLETED} ~ ~ ...
CHAP ~ 4
Start from the beginning
